Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Rokok Bisa Sebabkan Kanker di Seluruh Tubuh?

Kompas.com - 14/12/2018, 20:06 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Sering kita mendengar, setiap ada penyakit yang berat dan berbahaya, rata-rata faktor risikonya adalah rokok. Seperti halnya kanker, salah satu yang digaungkan untuk dihindari adalah kebiasaan merokok.

Padahal, jika kita lihat bagaimana rokok dikonsumsi, asap rokok hanya melewati mulut, tenggorokan, kemudian paru-paru. Namun dampaknya bisa berujung pada kanker payudara, prostat, dan serviks. Sebenarnya, apa yang menyebabkan rokok menjadi ibu bagi segala jenis kanker?

Menurut Drg Rahmi Amtha, MDS. Sp.PM, PhD, ketua Ikatan Spesialis Penyakit Mulut Indonesia, rokok mengandung ratusan zat karsinogen atau zat yang dapat menyebabkan kanker. Setidaknya, di dalam rokok terkandung Acetaldehyde dan Aromatic amine yang diketahui sebagai zat karsinogenik.

Rahmi menjelaskan, pada dasarnya tubuh manusia memiliki 100 triliyun lebih sel dan semuanya sebenarnya berada dalam kondisi yang tidak berbahaya kecuali terjadi paparan dari karsinogen, seperti rokok.

Baca juga: Waspadai Sariawan yang Lama Sembuh, Bisa Jadi Tanda Kanker Mulut

“Dengan adanya zat karsinogenik, sel yang tadinya ramah bagi tubuh mengalami mutasi gen sehingga yang sebelumnya merupakan sel normal menjadi aktif dan perkembangan sel itu jadi tak terkontrol,” ungkap Rahmi saat ditemui pada diskusi soal kanker mulut, Kamis (13/12/2018) di Jakarta.

Rahmi menegaskan, inti dari penyakit kanker adalah perubahan sel tersebut yang disebabkan zat karsinogenik. Ketika sel berubah menjadi lebih ganas, akan menyebabkan tumor dan jika tidak terkendalikan akan menghasilkan kanker yang mematikan.

Sayangnya, sering kali kondisi kanker sulit untuk dideteksi sejak dini karena perkembangan sel yang berdampak secara fisik, seperti terasa sakit atau perubahan lainnya, justru menandakan bahwa kanker sudah berada pada stadium lanjut dan sudah sangat sulit untuk dihentikan.

Dari berbagai penjelasan soal kanker, memang rokok yang paling berbahaya dalam menyebabkan terjadinya kanker. Namun, terkait organ mana yang lebih mudah dalam terjangkit kanker akibat rokok, masih belum dapat dipastikan.

Baca juga: Ahli: Puntung Rokok Lebih Merusak Lingkungan Ketimbang Sedotan Plastik

“Mana sel yang teraktivasi lebih banyak masih belum ada yang tahu. Semua tergantung pada mekanisme sel yang sensitif menangkap zat karsinogen itu bagian mana. Itu yang membuat kanker, meskipun satu penyebabnya (rokok) namun tempatnya berbeda-beda,” kata Rahmi.

“Misalkan, hirupan lebih banyak kan harusnya paru-paru tapi ada juga yang kena di bagian lain. Jangan salah. Rokok bisa memicu kanker payudara, liver, dan lain-lain; meskipun secara logika yang paling terpapar adalah paru-paru,” imbuh Rahmi.

Kanker juga diketahui berkembang begitu pesat. Inilah mengapa meskipun banyak pasien sudah melakukan terapi kanker, tetapi kanker tak kunjung hilang.

Selain itu, persebaran sel kanker yang begitu cepat membuatnya tidak hanya terpaku pada satu bagian tubuh. Itulah mengapa kebiasaan merokok belum tentu menyebabkan kanker pada bagian paru-paru, dan bisa terjadi di bagian lain yang justru tidak terpapar asap rokok.

Rahmi mengatakan, berasal dari satu sumber seperti rokok, dampaknya bisa menjalar ke bagian lain yang tidak terduga. Dia pun menghimbau agar para perokok segera menghentikan kebiasaannya sebelum hal buruk benar-benar terjadi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau