Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Jakarta, Ibu Kota Iran Juga Alami Penurunan Tanah

Kompas.com - 12/12/2018, 17:02 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Sebab itu para ahli meminta kepada para pengambil kebijakan untuk memperhatikan dan menimbang setiap keputusan dengan efek lingkungan.

Jika hal tersebut tidak dilakukan, kawasan tersebut memiliki potensi bahaya dan menjadi lebih tidak stabil di masa depan.

"Jika manajemen air tanah yang efektif tidak dijalankan, penurunan tanah di Teheran bisa menyebabkan kerusakan yang lebih para pada infrastruktur," tulis para ahli dalam kesimpulan laporannya.

Baca juga: Penurunan Tanah di Jakarta Utara Sudah Melebihi 2 Meter

Penurunan tanah juga terjadi di Jakarta

Pada awal Februari 2018, Direktur Pengairan dan Irigasi Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Abdul Malik Sadat Idris mengatakan bahwa permukaan tanah di Jakarta mengalami penurunan sekitar tiga sampai 18 sentimeter.

Seperti yang diberitakan, penurunan tanah ini disebabkan oleh beban bangunan gedung dan pengambilan air tanah yang tidak terkontrol.

Jika melihat penjelasan di atas, kondisi dan penyebab penurunan tanah di Jakarta mirip dengan yang terjadi di Teheran.

Abdul mengatakan, tren penurunan permukaan tanah berbeda-beda di setiap lokasi. Namun, penurunan permukaan tanah paling dalam terjadi di Muara Baru, Jakarta Utara. Itulah sebabnya kawasan tersebut saat ini kerap terendam banjir rob.

Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah sedang membangun National Capital Integrated Coastal (NCICD) atau tanggul laut di Teluk Jakarta. Tahun ini pemerintah tengah membangun tanggul lanjutan sepanjang 20 kilometer termasuk pembangunan tanggul Muara Baru.

Abdul mengatakan bila penurunan permukaan tanah tidak ditanggulangi, bisa jadi pada 2050 permukaan tanah di Jakarta bisa turun 30 persen.

"(Tahun) 2050 bisa turun permukaan tanah salah satu simulasi bila tidak ditanggulangi," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com