Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahkota 45.000 Tahun dari Gading Mamut Ditemukan di Siberia

Kompas.com - 11/12/2018, 18:03 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Shierine Wangsa Wibawa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Manusia memiliki sejarah yang unik dan seringkali tidak terduga, seperti temuan terbaru di gua Denisova, pegunungan Altai, Siberia.

Dalam ekskavasi yang dilakukan oleh Novosibirsk Institute of Archeology and Ethnography, para arkeolog menemukan objek yang menyerupai tiara atau mahkota yang terbuat dari gading mamut.

Para arkeolog meyakini bahwa mahkota tersebut berusia sekitar 45.000 tahun dan dikenakan oleh salah satu manusia penghuni gua Denisova yang masih misterius.

Pada mahkota tersebut, terdapat lubang yang sengaja dibuat di ujung mahkota agar tali dapat ditambatkan dan diikat ke bagian belakang kepala.

Berdasarkan ukurannya, mahkota ini kemungkinan digunakan oleh sosok pria yang memiliki kepala besar. Hal ini diketahui dari diameter mahkota, ketebalannya, dan ukurannya yang besar.

Baca juga: DNA Mengungkap, Perkawinan Neanderthal dan Manusia Sering Terjadi

Namun, lempengan mahkota ini terlalu lurus untuk menempel di kepala manusia purba yang besar. Para peneliti menduga bahwa mahkota mungkin sudah mengalami perubahan ukuran dan kelengkungan karena proses alamiah.

"Gading mamut awalnya perlu direndam di dalam air untuk membuatnya lebih lentur dan tidak retak selama diproses, dan kemudian gading dibengkokkan dengan sudut yang tepat. Setiap objek yang ditekuk memiliki kecenderungan kembali ke bentuk aslinya dari waktu ke waktu," ujar arkeolog Alexander Fedorchenko, seperti yang dikutip dari IFL Science pada Jumat (07/12/2018).

Sejumlah benda perhiasan lainnya telah ditemukan di gua Denisova. Perhiasan tersebut meliputi potongan manik-manik, cincin, dan panah. Meski demikian, masih sulit untuk menentukan apakah benda-benda perhiasan tersebut dibuat oleh manusia modern, Denisova, atau Neanderthal.

Baca juga: Ukuran Dada Seperti Kita, Kok Neanderthal Bisa Bernapas Lebih Dalam?

Satu hal yang dapat dipastikan adalah, semua spesies manusia purba sudah memiliki kemampuan berpikir yang baik untuk membuat karya seni dan dekorasi.

"Sangat jarang bisa menemukan salah satu mahkota yang paling kuno, tidak hanya untuk gua Denisova, tetapi untuk dunia," kata Fedorchenko.

Gua Denisova pertama kali menarik perhatian para ilmuwan Soviet pada tahun 1970-an, ketika mereka menemukan peninggalan zaman paleo-arkeologis. Dilansir dari Siberian Times, Jumat (06/12/2018), gua ini juga menjadi rumah Homo sapiens, Neanderthal, dan Denisova yang sudah punah.

Sampai saat ini para ahli masih mendefinisikan waktu dan merekonstruksi mahkota dari gading mamut ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com