"Tambang Emas"
Dalam beberapa kasus, menurut Maria Holuszko selaku asisten profesor dari Universitas British Columbia, nilai satu ton material yang didulang dari limbah elektronik mencapai 100 kali lipat dari material serupa yang didapat dari penambangan konvensional.
Contohnya, terdapat tiga hingga empat gram emas dari satu ton bijih logam yang didapatkan dari tambang.
Sedangkan dari satu ton telepon seluler ada sebanyak 350 gram emas.
Penambangan barang elektronik ini tidak hanya mengatasi limbah elektronik, tapi juga mengurangi penambangan konvensional dari tambang.
Holuszko memperkirakan penambangan barang elektronik bisa memenuhi 25 hingga 30 persen permintaan emas dari seluruh dunia.
"Statistik langsung menunjukkan bahwa ada peluang bisnis di sini," kata Holuszko, yang turut mendirikan Pusat Inovasi Penambangan Urban di Universitas British Columbia.
Baca juga: Mengkhawatirkan, Limbah Elektronik Dunia Capai 9 Piramida Giza
Medali Daur Ulang
Penggunaan materi daur ulang untuk membuat medali bukan pertama kalinya terjadi di Olimpiade Tokyo 2020.
Hampir 30 persen bahan medali perak dalam Olimpiade Rio 2016 didapat dari cermin usang, solder bekas, plat sinar-X.
Adapun 40 persen logam tembaga yang digunakan untuk membuat medali perunggu didapat dari sampah baru.
Kemudian, pada Olimpiade Musim Dingin di Vancouver pada 2010, sebanyak 1,5 persen kebutuhan logam untuk pembuatan medali didapat dari logam daur ulang di Belgia.
Upaya panitia Olimpiade Tokyo 2020 unik dalam dua hal. Pertama, mereka bertujuan menghasilkan semua medali dari 100 persen materi daur ulang.
Kedua, materi tersebut didapat hanya dari limbah elektronik warga Jepang.
Iktikad itu mendapat sokongan dari warga Jepang. Hingga Juni 2018, toko-toko ponsel telah mengumpulkan 4,32 juta ponsel bekas dari sumbangan publik.
Kemudian pemeritah daerah menerima sekitar 34.000 ton perangkat elektronik ukuran kecil.
"Saya membawa lima ponsel usang yang sudah tidak saya gunakan," ujar seorang perempuan lansia Jepang dalam rekaman video yang diproduksi Kementerian Luar Negeri Jepang.
"Senang rasanya menjadi bagian dari Olimpiade," tambahnya.
Dari 35 hingga 40 ponsel, sebanyak satu gram emas bisa didulang. Jumlah tersebut merupakan seperenam dari medali emas seberat enam gram yang ditentukan Komite Olimpiade Internasional.
Baca juga: Anak Muda Afrika Sulap Sampah Elektronik Dunia Jadi Robot
Perlu diketahui, logam lain yang terkandung di dalam medali emas sejatinya adalah perak.
Upaya untuk mendapatkan logam-logam tersebut menarik banyak perhatian dari sejumlah kalangan. Beberapa peraih medali emas dalam Olimpiade-Olimpiade sebelumnya menyumbangkan gawai lama mereka.
Bahkan, Menteri Luar Negeri Inggris, Boris Johnson, urun serta saat mengunjungi Tokyo pada 2017.