Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halo Prof! Kenapa Makan Petai Bikin Pipis dan Keringat Berbau?

Kompas.com - 06/12/2018, 18:06 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Editor

KOMPAS.com - Ada sebuah pertanyaan unik dari seorang pembaca Kompas.com yang berakun Purbawp. Pertanyaan di bawah ini mungkin akan membuat Anda tertawa kemudian berpikir keras:

"Kenapa orang makan pete, pipisnya bau pete, keringatnya bau pete?"

Pertanyaan ini kemudian kami layangkan kepada seorang ahli dari RS Pondok Indah - Pondok Indah, yaitu dr Dias Septalia Ismaniar, Sp. PD. Berikut adalah jawabannya:

Halo Purba,

Pertanyaan ini memang cukup menggelitik, ya.

Baca juga: Asal-usul Bau Durian yang Bikin Sriwijaya Air Hampir Batal Terbang

Sebetulnya, sampai saat ini memang belum banyak penelitian yang mendetail tentang petai. Namun, beberapa penelitian yang ada menjelaskan bahwa petai mengandung komponen seperti hidrogen sulfida, ethanol, 1,2,4-trithiolane, dan asetaldehid. Komponen 1,2,4-trithiolane inilah yang dikatakan memberikan bau khas pada petai.

Teori lain mengungkapkan, begitu petai masuk ke tubuh untuk dicerna, komponen-komponen dalam petai akan diubah oleh suatu enzim dan menghasilkan methyl mercaptan sebagai produk sisa metabolisme yang dibuang, baik melalui urin oleh ginjal, melalui keringat, maupun melalui gas perut.

Oleh karenanya, bau khas petai mulai bisa dirasakan dan tercium dari 30 menit hingga dua hari setelah mengkonsumsinya, baik pada urin, keringat, maupun bau gas ketika bersendawa, ataupun buang angin.

Baca juga: Inilah Mengapa Kambing Berbau Prengus

Makanan lain dengan bau kuat memiliki komponen khas-nya sendiri, misalnya jengkol yang mengandung asam jengkolat, asparagus yang mengandung thioester, serta amonia yang memberikan aroma khasnya masing-masing.

dr. Dias Septalia Ismaniar, Sp. PD

Dokter Spesialis Penyakit Dalam

RS Pondok Indah – Pondok Indah

Punya pertanyaan terkait kesehatan dan sains yang membuat Anda penasaran? Kirimkan pertanyaan Anda ke haloprof17@gmail.com untuk dijawab oleh ahlinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau