Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontroversi Ilmuwan China Ubah Gen Bayi Kembar, Ini Tanggapan Ahli

Kompas.com - 27/11/2018, 20:01 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber BBC

Profesor He juga berkata bahwa "karyanya" adalah menciptakan anak-anak yang tidak menderita penyakit. Dia tidak ingin "membuat" bayi dengan warna mata yang dipesan atau ber-IQ tinggi.

"Saya mengerti pekerjaan saya akan kontroversial, tetapi saya yakin keluarga membutuhkan teknologi ini dan saya bersedia menerima kritik untuk mereka," kata Profesor He dalam video tersebut dikutip dari BBC, Senin (26/11/2018).

Baca juga: Penyuntingan Gen, Harapan Baru dalam Menghindari Kelainan Genetika

Menolak terlibat

Sejumlah pihak, termasuk rumah sakit yang membantu kelahiran kedua bayi itu, justru menolak keterlibatan dalam proyek Profesor He.

Hal serupa juga dikatakan oleh pihak Universitas Sains dan Teknologi Selatan di Shenzhen. Mereka menyebut tidak mengetahui proyek penelitian tersebut.

Kini, pihak universitas akan melakukan penyelidikan terkait hal itu.

Para ilmuwan lain mengatakan, jika laporan tersebut benar, maka Profesor He telah bertindak terlalu jauh. Apalagi, dia berekspreimen dengan embrio sehat.

"Jika ini adalah laporan palsu, itu adalah kesalahan ilmiah dan sangat tidak bertanggung jawab," kata Profesor Robert Winston, salah satu pengajar studi kesuburan di Imperial College London.

"Jika itu benar, itu juga kesalahan ilmiah," imbuhnya.

Hal yang sama diungkapkan pula oleh Dr Dusko Ilic, ahli sel punca di King's College London.

"Jika ini bisa disebut etika, maka persepsi mereka tentang etika sangat berbeda dengan bagian dunia lainnya," kata Dr Ilic.

Terlalu berisiko

Pendapat senada juga keluar dari mulut Profesor Julian Savulescu, ahli etika dari Universitas Oxford.

"Jika benar, percobaan ini mengerikan. Embrio itu sehat dan tidak memiliki penyakit yang diketahui," ujar Profesor Savulescu.

"Penyuntingan gen itu sendiri bersifat eksperimental dan masih terkait dengan mutasi off-target, yang mampu menyebabkan masalah genetik sejak dini dan di kemudian hari, termasuk perkembangan kanker," imbuhnya.

Baca juga: Gen Disebut Bisa Memprediksi Penyakit, Ini Maknanya bagi Kita

Dengan kata lain, eksperimen ini mengekspos anak-anak normal yang sehat terhadap risiko penyuntingan gen.

Para ilmuwan sebenarnya tidak menutup kemungkinan bahwa penyuntingan gen bayi suatu saat akan dilegalkan. Namun, perlu lebih banyak pemeriksaan dan tindakan sebelum mengizinkannya.

Dr Yalda Jamshidi, ahli genetika manusia di St George's, University of London mengatakan, kami hanya tahu sedikit tentang efek jangka panjang (penyuntingan gen), dan kebanyakan orang akan setuju bahwa eksperimen pada manusia untuk kondisi yang dapat dihindari hanya untuk meningkatkan pengetahuan kita secara moral dan secara etis tidak dapat diterima.

"Apakah hasilnya sesuai dengan pengawasan atau tidak, masyarakat harus mempertimbangkan tentang kapan dan di mana kita bersedia mengambil risiko yang datang dengan pengobatan terapeutik baru, khususnya yang dapat mempengaruhi generasi mendatang," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau