Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Bioplastik Ampuh Perangi Pencemaran Plastik?

Kompas.com - 21/11/2018, 20:33 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

Selain itu, ada juga yang mengkritik bila produksi bioplastik menjamur maka sumber daya yang semestinya dialokasikan untuk bahan pangan menjadi langka.

"Plastik berbahan dasar bio mempunyai manfaat, tapi hanya jika mempertimbangkan sejumlah faktor," tegas ahli lingkungan Jenna Jambeck, yang berasal dari Universitas Georgia.

"Di mana (tanaman) itu tumbuh? Berapa banyak lahan yang dibutuhkan? Berapa banyak air yang dibutuhkan?," ujar Jambeck memberi beberapa contoh hal yang harus diperhatikan.

Sebab itu, apakah bioplastik lebih baik untuk lingkungan dibanding plastik sintetis masih menjadi perdebatan. Sekali lagi jawabannya tergantung pada faktor lain yang mengikutinya.

Bioplastik bisa berakhir seperti plastik sintetis

Bioplastik yang sudah tidak terpakai harus dikirim ke TPA terlebih dahulu untuk didaur ulang seperti kebanyakan plastik yang terbuat dari minyak bumi atau dikirim ke industri pengomposan.

Industri pengomposan dapat  memanaskan bioplastik dengan suhu tinggi yang memungkinkan mikroba untuk memecahnya.

Tanpa suhu tinggi, bioplastik tidak akan mampu terurai dengan sendirinya, baik di TPA atau bahkan tumpukan kompos rumah Anda.

Jika bioplastik sampai ke laut, mereka pada dasarnya akan berakhir sama seperti plastik sintetis, yakni berubah menjadi mikroplastik yang tidak terurai sampai beberapa dekade ke depan. Pada akhirnya, bioplastik juga bisa jadi ancaman biota laut.

"Jika PLA (bioplastik) bocor keluar, itu juga tidak akan terurai di lautan. Ini sama saja seperti plastik industri umumnya," kata Jambeck.

Haruskah kita menggunakan bioplastik?

Salah satu produsen bioplastik terbesar di AS adalah Produk Eco Colorado. Menurut mereka, saat ini permintaan bioplastik meningkat pesat dalam satu dekade terakhir.

"Minat konsumen dalam alternatif penggunaan plastik mendorong pertumbuhan itu," kata asisten direktur bidang regulasi dan teknis Asosiasi Plastik Industri (PLASTICS), Patrick Krieger.

Menanggapi kritik atas berkurangnya lahan untuk makanan karena dipakai untuk menananam tanaman pembuat bioplastik, asosiasi PLASTICS dan kelompok lain seperti aliansi bioplastik duia Wildlife Fund menjamin tanaman untuk kebutuhan pangan tetap tumbuh secara berkelanjutan.

Baca juga: Lawan Masalah Plastik, Ahli Kembangkan Bioplastik dari Sarang Lebah

Dibanding menggunakan bioplastik sebagai alternatif pengemasan yang diklaim ramah lingkungan, para ahli lingkungan justru menyarankan agar produsen mengembangkan alternatif lain yang lebih alami.

Di Inggris, salah satu butik mengembangkan jamur sebagai furnitur ringan, sementara Departemen Pertanian di AS menggunakan selaput susu untuk mengemas makanan agar tetap segar.

"Ini adalah bidang sekarang untuk investor wirausaha. Tidak ada kekurangan kesempatan luar biasa untuk alternatif yang dapat terdegradasi di laut, yang tidak membebani lahan dan sistem produksi pangan kita," kata Dune Ives, direktur eksekutif Lonely Whale, organisasi nirlaba lingkungan yang diarahkan untuk solusi bisnis terutama yang berhubungan dengan plastik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com