Lalu bagaimana dengan sampah-sampah non-organik yang kita produksi setiap harinya?
Kertas koran perlu waktu sampai enam minggu untuk terurai. Kemudian, kotak susu baru bisa terurai setelah tiga bulan pembuangan.
Selanjutnya, batang rokok yang dibuang baru akan terurai setelah satu-lima tahun pembuangan, setiap tahunnya terdapat lebih dari 5,5 triliun batang rokok di seluruh dunia.
Berlanjut ke kantung plastik yang biasa kita gunakan saat berbelanja, mereka membutuhkan waktu 10-20 tahun untuk akhirnya terurai menjadi tanah. Lebih parah lagi, gelas atau piring berbahan styrofoam yang biasa digunakan untuk membungkus makanan dan minuman, baru bisa hancur setelah 50 tahun.
Lama waktu pembusukan yang sama juga diperlukan oleh sabuk yang terbuat dari kulit yang melalui proses kimia.
Baca juga: Produk Makanan Sumbang Limbah Plastik Terbanyak di Laut Indonesia
Lebih dari semua itu adalah botol minuman bersoda yang terbuat dari bahan aluminium, mereka baru akan hancur setelah 200 tahun, sekitar tiga generasi manusia. Tidak hanya itu, diapers yang hari ini banyak digunakan untuk bayi dan lansia, baru akan hancur setelah 450 tahun, hampir setengah abad untuk satu sampah diapers.
Botol minuman plastik juga butuh waktu yang sama dengan diapers, 450 tahun. Di tingkat selanjutnya, adalah botol kaca, seperti botol sirup, saus, selai, dan sebagainya baru hancur setelah 1 juta tahun.
Adapun waktu yang tertulis di atas adalah dalam keadaan tanah yang normal. Jika sampah itu berada di antara tumpukan sampah yang lain, maka waktu yang dibutuhkan tentu akan berbeda, karena adanya perbedaan cahaya, oksigen tekanan, dan sebagainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.