KOMPAS.com - Saat rasa gatal mendera, hal yang otomatis akan kita lakukan adalah menggaruk bagian kulit yang gatal itu. Di balik kebiasaan umum yang sering kita lakukan, ternyata ada hubungan antara menggaruk dan kinerja otak.
Berikut adalah 11 fakta tentang menggaruk yang mungkin tidak kita ketahui dan tidak pernah terbayangkan.
1. Rata-rata kita menggaruk 97 kali dalam sehari
Mungkin kita tidak pernah menghitung sudah menggaruk kulit berapa kali dalam sehari. Sebuah studi menemukan, rata-rata manusia menggaruk kulitnya sampai 100 kali dalam sehari.
Saat ini mungkin Anda sedang melakukannya. Silakan menggaruk, tidak ada orang yang menyaksikan.
Baca juga: Bukan Cuma Bikin Gatal, Gigitan Nyamuk Bisa Pengaruhi Kekebalan Tubuh
2. Rasa gatal karena binatang dan tanaman dipicu toksin pada kulit
Saat Anda merasa gatal karena bersentuhan dengan binatang atau tanaman, sebenarnya itu dipicu toksin pada kulit.
Toksin mulai mengeluarkan histamin, bagian dari respon kekebalan tubuh. Hal ini menyebabkan serat syaraf mengirimkan isyarat gatal ke otak.
3. Rasa gatal memiliki jaringan saraf tersendiri
Sebelumnya kita berpikir bahwa rasa gatal dan sakit, berbagi jalur yang sama. Baru pada 1997 tercatat bahwa rasa gatal sebenarnya memiliki serat saraf tersendiri.
4. Isyarat gatal bergerak lebih lambat
Semua serat saraf memiliki kecepatan yang berbeda-beda.
Isyarat sentuhan berkecepatan 321 km per jam.
Sakit yang segera dirasakan, ketika Anda tidak sengaja menyentuh kompor panas reaksinya berkecepatan 128 km per jam.
Nah, rasa gatal bergerak dengan kecepatan hanya 2 mph atau 3 km per jam, lebih lambat dari kecepatan orang berjalan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.