Catatan lengkap Schmidt bisa dibaca di buku hariannya, yang disiarkan oleh radio Amerika Serikat, PRI, dalam acara Science Friday. Dirilis pula video catatan harian, yang diberi judul "Diary of a Snakebite Death".
16.30 - 17.30 Sangat mual, tapi tidak muntah. Ini terasa dalam perjalanan ke Homewood dengan menggunakan kereta api.
17.10 - 18.30 Sangat dingin dan gemetar, diikuti demam (suhu tubuh 38.7 derajat Celcius). Pendarahan di mulut mulai sekitar pukul 17.30, sebagian besar pada gusi.
Baca juga: Langka, Kebun Binatang Tampilkan Bagian Tubuh Ular yang Tak Kasat Mata
20.30 Makan dua roti panggang.
21.00 - 12.20 Tidur nyenyak.
12.20 Buang air kencing, yang keluar sebagian besar adalah darah, namun jumlahnya tidak banyak.
04.30 Ambil minum, diikuti dengan mual dan muntah-muntah. Merasa lebih enak dan tidur hingga pukul 06.00.
Menolak Bantuan Medis
Beberapa jam sebelum meninggal dunia, Schmidt ditanya apakah dirinya memerlukan bantuan medis. Namun dia menolak.
Alasannya, dia khawatir obat akan berpengaruh terhadap efek gigitan ular.
Schmidt lebih memilih untuk mencatat secara lengkap semua efek yang dia rasakan. Ini dia lakukan setelah sarapan.
"Tanggal 26 September, pukul 06.23 pagi. Suhu badan 98.2 (36.7 derajat Celcius). Sarapan sereal, telur, roti panggang, saus apel, dan kopi. Kencing setiap tiga jam, namun tidak ada darah. Pendarahan di mulut dan hidung, namun tidak banyak," tulis Schmidt dalam buku harian terakhirnya itu.
Kata terakhir yang dia tulis di buku hariannya adalah, "Sangat banyak."
Pada 13.30, setelah makan siang, Schmidt muntah-muntah dan menelepon istrinya.
Ketika bantuan datang, dia tidak sadar dan tubuhnya basah oleh keringat. Seorang dokter berusaha untuk menyadarkannya namun upaya ini tak berhasil.
Baca juga: Lakukan Perjalanan Beda Benua, Ular Berbisa Ini Tunggangi Pesawat