KOMPAS.com - Laporan yang terbit di jurnal Nature mengatakan, lukisan dinding gua berupa banteng liar yang ada di Lubang Jeriji Saleh, area karst Sangkulirang-Mangkalihat, Kalimantan Timur berusia 40.000 tahun dan menjadi lukisan dinding gua tertua di dunia.
Gambar cadas yang ada di gua dengan ketinggian 320 meter di atas permukaan laut itu sekaligus merebut predikat gambar cadas tertua, yang sebelumnya dipegang oleh lukisan gua Sulawesi.
Maxime Aubert dari Griffith University, arkeolog yang menganalisis usia gambar dinding gua di Kalimantan dan Sulawesi mengatakan, lukisan figuratif di Kalimantan usianya 5.000 tahun lebih tua dibanding yang ditemukan di Maros, Sulawesi. Lukisan gua berupa babi rusa itu diprediksi berusia 35.000 tahun.
Lantas, apa beda keduanya?
Baca juga: Lukisan Dinding Tertua Ada di Gua Kalimantan, Bentuknya Mirip Banteng
Terkait hal tersebut, Pindi Setiawan yang ahli di bidang gambar cadas sekaligus dosen Institut Teknik Bandung (ITB) berkata pada Kompas.com ada empat persamaan dan perbedaan dari kedua lukisan dinding beda pulau itu. Berikut rangkumannya:
1. Masa pembuatan
Kedua lukisan gua yang ada di Kalimantan dan Sulawesi merupakan hasil karya yang dibuat di zaman es.
2. Material pembuatan gambar
Lukisan dinding gua yang ada di Sulawesi dan Kalimantan terbuat dari oker jenis hematit.
3. Gaya menggambar
Menurut Pindi, gambar hewan yang ditemukan di Maros, Sulawesi, tidak diwarnai penuh tetapi diarsir.
Hal tersebut berbeda dengan temuan gambar banteng liar di Kalimantan, yang menurut Pindi orang purba di masa lalu mewarnai gambar tersebut penuh dan tidak diarsir.
Kemudian, cap tangan di Kalimantan banyak yang digabungkan dengan bentuk lain. Misalnya, di bagian telapak tangan pada gambar diberi goresan garis, digambari hewan, atau orang.
Hal ini berbeda dengan cap telapak tangan Sulawesi yang polos.
"Kemudian yang di Kalimantan, gambar cap tangannya seperti diatur. Telapak tangan (dibuat) berjejer seperti tari kecak, ada yang satu deret (berisi) 30 (cap tangan). Di Maros juga ada yang dikomposisikan seperti itu, tapi jarang," imbuhnya.
"(Lukisan dinding) yang di Kalimantan memang cenderung lebih senang mengkomposisikan cap tangan".
4. Bentuk cap tangan
Kalau orang Kalimantan kuno lebih senang menghiasi cap tangannya dengan gambar lain, orang Sulawesi kuno cenderung suka menggambar cap tangan yang runcing di bagian kuku.
"Jadi seperti kuku yang panjang. Di Kalimantan, beberapa cap tangan juga ada yang runcing, tapi tidak sebanyak yang di Maros," ujar Pindi.
5. Bentuk hewan
Banyak gambar hewan purba yang ditemukan di lukisan dinding gua Kalimantan dan Sulawesi.
Namun, hewan di kedua lokasi berbeda jenis, tergantung pada habitat aslinya.
Misalnya, di Kalimantan lebih banyak ditemukan gambar hewan-hewan besar seperti banteng, beruang, babi hutan, rusa, dan tampir.
Sementara di Maros binatangnya hanya anoa dan babi hutan khas Sulawesi yang bentuknya berbeda dengan di Kalimantan.
6. Gambar tumbuhan
"Kemudian kalau di Kalimantan, dia menggambar sarang madu dan sarang lebah, di Maros sampai sekarang kita belum menemukan daun-daunan dan sarang lebah," ujarnya.
Baca juga: Apa yang Anda Lihat pada Gambar Ini Mengindikasikan Usia Anda
Menurut Pindi, perbedaan dan persamaan gambar di kedua tempat tersebut ditentukan oleh lingkungan, budaya, dan kecenderungan masing-masing lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.