KOMPAS.com - Sekelompok tim peneliti dari China mengaku telah mengembangkan metode untuk menyamarkan komunikasi rahasia dengan meniru paus sperma.
Mereka mengembangkan komunikasi menjadi suara paus sperma. Hal ini dilakukan untuk membuat kapal selam militer sulit dideteksi.
Dalam mengembangkan teknologinya, para ahli mengedit dan menanam sinyal audio ke rekaman suara paus, kemudian mengaturnya agar bisa terdengar semirip mungkin dengan suara paus asli.
Selain membuat teknologi untuk menyembunyikan pesan, mereka juga membuat sistem yang bisa menerima sinyal dan memecahkan kode yang dikirim.
Baca juga: Lagi, Paus Sperma Mati Akibat 29 Kilogram Plastik di Perutnya
Dilansir IFL Science, Rabu (7/11/2018), teknik menyembunyikan pesan dengan meniru suara paus sperma adalah sesuatu yang baru.
Namun, konsep menyembunyikan pesan rahasia ke dalam sebuah sandi, atau disebut steganografi, bukanlah hal baru.
Teknik ini sudah dilakukan sejak zaman dahulu kala, salah satunya saat Leonardo Da Vinci menyisipkan kode dalam lukisan Mona Lisa atau saat tentara Inggris dan Amerika berkomunikasi dengan menggunakan tinta tembus pandang selama perang revolusi.
Di zaman modern seperti ini, sistem pengintaian bawah laut kerap dilakukan untuk memindai dan mencari kapal selam musuh. Bukannya menemukan sinyal kapal selam yang dicari, sistem justru hanya menyaring suara paus sperma atau mamalia laut lainnya.
Hal inilah yang membuat ilmuwan China punya ide brilian untuk menyembunyikan sinyal kapal selam dengan menggunakan suara paus sperma. Terlebih, paus sperma dapat ditemukan di lautan seluruh dunia.
Paus sperma mengeluarkan ekolokasi (bunyi) untuk berburu dan bernavigasi di daerah yang kurang cahaya. Hal ini sama seperti yang dilakukan kelelawar untuk "melihat" dunia di sekitar mereka.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.