Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahli Sarankan Kembang Api Diberi Peringatan Bahaya seperti Rokok

Kompas.com - 07/11/2018, 21:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Para dokter bedah plastik di Inggris menyarankan agar kembang api dan petasan diberi peringatan bahaya pada kemasannya seperti rokok. Ini mengingat jumlah korban kecelakaan kembang api meningkat sampai dua kali lipat selama satu dekade terakhir.

The British Association of Plastic, Reconstructive, and Aesthetic Surgeons (BAPRAS) menyebut kembang api sebagai ancaman besar untuk kesehatan dan keselamatan. Namun sayangnya, kembang api dipasarkan sama seperti mainanan lainnya, tanpa peringatan yang cukup.

Para ahli berharap agar pembuat kembang api dapat memberikan peringatan bahaya berupa gambar luka bakar, sama seperti risiko merokok pada kemasannya.

Baca juga: Malam Tahun Baru, Jangan Sampai Kembang Api Bikin Anjing Anda Stres

Tahun lalu, korban luka bakar akibat kembang api ada 4.436 orang di Inggris. Angka ini dua kali lipat lebih tinggi dibanding data 2009-2010 yang korbannya 2.141 orang.

Setengah dari korban berusia di bawah 18 tahun dan 80 persen di antaranya laki-laki.

"Kami sangat prihatin tentang penyalahgunaan kembang api, terutama korban yang berusia di bawah 18 tahun," kata konsultan ahli bedah plastik sekaligus Presiden BAPRAS.

"Meski kembang api menyenangkan seperti mainan, orang lupa bahwa benda itu terbuat dari bahan peledak yang bisa menyebabkan luka serius dan mungkin memerlukan operasi," imbuhnya dilansir Telegraph, Selasa (6/11/2018).

Ia mengatakan, para ahli bedah di Inggris selalu kebanjiran korban petasan atau kembang api setiap tahunnya.

Untuk itulah, ia berharap agar Pemerintah setempat membuat aturan atau Undang-undang bahwa produsen kembang api wajib memberi ilustrasi bahaya pada kemasannya.

BAPRAS percaya, langkah itu dapat mengurangi jumlah korban luka bakar atau operasi karenanya.

Baca juga: Kembang Api Hasilkan Polusi Udara yang Berbahaya bagi Kesehatan

Sementara itu, studi yang dilakukan YouGov menemukan bahwa 68 persen orang tua di Inggris telah menyetujui bila ada peringatan bahaya kembang api pada kemasannya.

"Di London Timur, saya melihat banyak anak-anak yang menyalahgunakan penggunaan kembang api. Mereka memakainya sebagai senjata atau untuk mengganggu orang lewat dan bahkan layanan darurat kami," kata Jim Fitspatrick seorang anggota Parlemen Buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau