KOMPAS.com — Astronom dan fisikawan asal Hongaria baru saja mengonfirmasi keberadaan dua "bulan" lain yang mengorbit pada Bumi. Artinya, bulan bukan satu-satunya satelit alami Bumi.
Meski demikian, keberadaan bulan tambahan ini tersembunyi dan tidak terlihat karena keduanya terbuat dari debu.
Dalam laporan di Monthly Notices of the Royal Astronomical Society, kedua bulan itu berhasil diamati setelah tim menangkap potret awan misterius yang bersembunyi sejauh 402.336 km dari Bumi.
Jarak tersebut sama dengan jarak Bumi dan Bulan.
Sebelumnya, asumsi mengenai satelit alami Bumi telah terdengar sejak lama. Tapi, awan debu tersebut tidak benar-benar terlihat hingga tahun 1961.
Kala itu, astronom Kazimierz Kordylewski melihatnya sekilas. Selanjutnya, penyelidikan tentang keberadaan mereka terus dipertanyakan.
"Awan Kordylewski adalah dua obyek paling sulit ditemukan, dan meski mereka berjarak seperti Bumi dan Bulan, sebagian besar penelitian astronomi mengabaikannya," ungkap Judit Sliz-Balogh, co-author penelitian ini dikutip dari National Geographic, Selasa (06/11/2018).
"Sangat menarik untuk memastikan planet kita memiliki pseudo satelit berdebu di orbit bersama dengan Bulan," imbuh astronom di Eotvos Lorand University, Hongaria itu.
Awan Kordylewski ini tetap tersembunyi dalam kegelapan antariksa hingga kini. Itu karena mereka sangat redup dibanding benda ruang angkasa lain.
Baca juga: Kala Pertanyaan Anak Kecil Bikin Ilmuwan Mencari Bulannya Bulan
"Sangat sulit untuk mendeteksi awan Kordylewski melawan cahaya galaksi, cahaya bintang, cahaya rasi bintang, dan cahaya langit," ujar Gabor Horvath, co-author penelitian ini juga.
Beruntung, dengan kemajuan teknologi, para astronom dapat menggunakan filter polarisasi khusus pada kamera mereka. Cara ini terbukti mengungkap cahaya yang tersebar dan memantulkan partikel individu di alam.
Tak hanya satu bulan
Sebenarnya, selama beberapa generasi, para astronom meyakini bahwa Bumi memiliki bulan lebih dari satu. Setidaknya ada lima titik stabilitas khusus di antariksa yang diperkirakan menjadi tempat bulan lain ditemukan.
Titik-titik orbital tersebut dikenal sebagai Lagrange points. Tempat tersebut merupakan wilayah tarikan gravitasi dari dua objek seperti bumi dan matahari yang diseimbangkan oleh kekuatan sentripetal dari orbitnya.
Kordylewski pertama kali mencari dua bulan tambahan itu (L4 dan L5), dengan tujuan menemukan bulan dengan bentuk padat pada 1950-an. Tapi harapannya tak berbuah kenyataan.