Padahal, sebanyak 12,7 juta ton plastik dibuang ke lautan setiap tahunnya. Oleh karena itu, kita juga harus ikut bertindak untuk memaksimalkan proses daur ulang plastik.
Contoh anak muda yang sudah bertindak adalah I Wayan Jeki Pratama dan Wayan Devel. Mereka adalah pendiri #SeranganBebasPlastik yang mengadakan kegiatan pembersihan sampah di pantai Serangan sebulan sekali. Hasil sampah yang mereka kumpulkan kemudian diberikan ke EcoBali untuk dipilah dan diproses.
Baca juga: Our Ocean Conference Lahirkan 287 Komitmen Bernilai 10 Miliar Dollar
Namun, tentunya sekadar membersihkan sampah yang berada di lautan, pantai dan jalanan saja tidak akan cukup. Tanpa perubahan perilaku dari masyarakat untuk berhenti membuang sampah sembarangan, maka plastik akan terus mengotori lingkungan dan sebagian besarnya tidak terdaur ulang karena sulit untuk dikumpulkan.
Perubahan perilaku inilah yang menjadi misi para pengajar di SMP Wisata Sanur Bali. Sekolah lokal ini berusaha menginspirasi para generasi-generasi muda untuk peduli terhadap masalah polusi sampah. Dibantu oleh Eco Bali, SMP Wisata Sanur Bali menyediakan waktu satu jam setiap minggunya untuk memberikan edukasi lingkungan dan pengelolaan sampah.
Para murid di sekolah ini diajari untuk memilah sampah. Sampah organik dijadikan pupuk, sedangkan sampah anorganik disortir dan dipilah. Botol plastik yang mereka kumpulkan dikemas dan dijual ke Eco Bali, sedangkan plastik sisanya, seperti tutup, cincin, dan label digunakan sebagai bahan-bahan kerajinan.
Danone Aqua sendiri turut mendukung proses daur ulang sampah ini dengan mendatangkan truk edukasi ke sekolah-sekolah; dan yang terbaru, meluncurkan botol air minum yang terbuat dari 100 persen plastik daur ulang pada bulan Desember mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.