Untuk diketahui, penelitian ini berfokus pada sinyal nirkabel 2G dan 3G, jenis yang banyak digunakan saat penelitian ini dimulai pada sekitar 1990-an.
Namun, pada perkembangannya, ponsel saat ini telah menggunakan teknologi WIFI dan 4G, bahkan mungkin 5G pada 2020 mendatang.
Dilansir dari New York Times, Jumat (02/11/2018), frekuensi gelombang 4G dan 5G jauh lebih tinggi. Meski demikian, para ilmuwan menyebut bahwa gelombang radio ini jauh kurang berhasil menembus tubuh manusia dan tikus.
Untuk menghindari kritik akibat teknologi yang sudah usang, para peneliti berencana melakukan penelitian dengan teknologi yang lebih baru.
Pada penelitian baru itu, ilmuwan akan fokus pada tanda-tanda fisik yang terukur seperti penanda biologi hingga kerusakan DNA.
Baca juga: Begini Cara Ponsel Merusak Kesehatan Mental dan Fisik
Di luar itu, Lembaga Kanker Amerika juga memandang bahwa tidak perlu ada perhatian yang meningkat sehubungan dengan penelitian ini.
"Kasus tumor otak pada manusia tidak meningkat selama 40 tahun terakhir," ujar Otis Brawley, kepala petugas medis Lembaga Kanker Amerika dikutip dari USA Today, Jumat (02/11/2018).
"Itu adalah fakta ilmiah paling penting," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.