Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Ibu di Texas Mengandung Satu Bayi yang Sama, Kok Bisa?

Kompas.com - 31/10/2018, 21:05 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Seorang ibu yang mengandung satu atau beberapa bayi sekaligus mungkin hal biasa. Tapi bagaimana jika seorang bayi dikandung dua ibu berbeda?

Inilah yang terjadi pada dua perempuan di Texas, AS. Mereka adalah Ashleigh dan Bliss Coulter, yang selama sembilan bulan bergiliran mengandung sang bayi.

Stetson, bayi dari dua perempuan itu dilahirkan oleh Ashleigh pada bulan Juni lalu.

Kehamilan tak biasa ini mungkin terjadi berkat metode terobosan dalam pembuahan in vitro atau lazim dikenal sebagai program bayi tabung.

Metode yang disebut Effortless Reciprocal IVF itu memungkinkan Bliss "menetaskan" embrionya sendiri. Selanjutnya, embrio tersebut ditempatkan pada rahim Ashleigh.

Dilansir dari Live Science, Selasa (30/10/2018), teknik ini menggunakan alat yang disebut INVOcell. Sebuah teknik yang merupakan gabungan antara IVF dan inseminasi intrauterin (IUI).

Jika dalam IVF, ilmuwan mempertemukan sel telur yang sudah matang dengan sperma di laboratorium kemudian mentransfer embrio yang dihasilkan ke rahim perempuan.

Dan, dalam prosedur IUI, sperma langsung dimasukkan ke rahim dengan tujuan mempermudahnya mencapai sel telur.

Maka INVOcell adalah bentuk IVF tetapi bukan telur yang dibuahi di laboratorium. Sel telur dan sperma mula-mula dimasukkan ke dalam botol kecil kemudian dibenamkan dalam vagina Bliss.

Bersama botol ini, ilmuwan juga memasang diafragma (alat kontrasepsi perempuan) untuk memastikannya tetap pada tempatnya.

Nantinya, dengan bantuan panas tubuh, sel sperma akan membuahi sel telur. Setelah lima hari, dokter mengangkat alat tersebut untuk melihat apakah embrio telah terbentuk.

Baca juga: Tahun 2040, Bayi Akan Terbuat dari Sel Kulit Manusia

Jika embrionya terbentuk, dokter akan menanamkannya pada rahim atau membekukannya.

Sebenarnya, ini bukan pertama kalinya prosedur itu digunakan. Hanya saja, ini pertama kalinya dilakukan pada dua perempuan yang mengandung satu bayi yang sama.

Biasanya teknik ini dilakukan hanya pada satu perempuan. Tapi dalam kasus ini, dokter memanfaatkan desain unik INVOcell untuk memungkinkan kedua ibu merasakan proses kehamilan.

Artinya, setelah embrio berhasil terbentuk dalam alat di vagina seorang perempuan, dokter mengambilnya dan menanamkannya pada rahim perempuan lain.

"Ini sentuhan baru pada apa yang kami lakukan (dengan teknik tersebut)," ungkap Dr John Couvaras, direktur medis IVF Phoenix yang tidak terlibat pada kasus di Texas.

Tentu saja, dengan dua ibu sekaligus teknik ini lebih rumit. Agar berhasil, Ashleigh harus memiliki lapisan rahim dan tingkat hormon yang cocok untuk embrio berusia 5 hari dari leher rahim Bliss.

Diwartakan dari New York Post, Selasa (30/10/2018), mereka kemudian harus menunggu selama 10 hari untuk memastikan transisi berhasil.

"Itu adalah 10 hari terlama dalam hidup kami. Tidak ada yang pernah melakukannya, jadi kami tidak tahu apakah akan berhasil atau tidak," kata Ashleigh.

Selanjutnya, Ashleigh mengandung Stenton selama 9 bulan hingga waktunya melahirkan pada Juni lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau