Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detoks Ekstrem ala Beyonce Bagian III, Ini Tanggapan Dokter

Kompas.com - 23/10/2018, 17:05 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com — Setelah menjajal detoks Master Cleanse dari Nade Detox selama hampir satu minggu, penulis melaporkan dalam keadaan baik-baik saja dan berat badan yang lebih rendah.

Namun, adakah risiko kesehatan yang tak kasat mata? Untuk menjawab hal itu, penulis berkonsultasi dengan dr. Diana F. Suganda, M.Kes., Sp. GK, dokter Spesialis Gizi Klinik yang berpraktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya.

Berikut adalah tanggapannya yang disampaikan melalui pesan singkat pada Minggu (21/10/2018).

Baca juga: Detoks Ekstrem ala Beyonce Bagian II, Menjajal 5 Hari Tidak Makan

1. Gizi tidak seimbang, sangat rendah kalori dan berbahaya

Kebutuhan kalori per hari untuk wanita adalah 1.500 kalori, sedangkan untuk pria adalah 1.700 kalori. Ini merupakan perkiraan untuk orang-orang yang beraktivitas harian ringan hingga sedang seperti penulis.

Namun, yang penulis konsumsi selama menjalani detoks tidak mencapai 500 kalori per hari sehingga terlalu rendah kalori.

2. Bisa mengancam jiwa

Diana mengatakan bahwa mengancam jiwa di sini dalam artian penulis tidak ternutrisi dengan baik atau mengalami malnutrisi secara makronutrien maupun mikronutrien.

“Jika dilakukan dalam jangka panjang, tentu saja tidak baik untuk metabolisme tubuh, bisa menyebabkan hilangnya konsentrasi, energi untuk otak dan organ-orang vital tubuh lain, seperti jantung, hati, paru-paru, dan ginjal, sangat kurang,” tulisnya.

Lebih jauh, malnutrisi ini bisa menyebabkan kerusakan organ atau multi-organ failure.

3. Nyeri perut dan kesulitan buang air besar

Dokter Spesialis Gizi Klinik ini juga mengatakan, penulis tentu saja akan kesulitan untuk buang air besar karena tidak adanya asupan makanan untuk membentuk kotoran. Selain itu, efek laksatif pada permulaan detoks telah membuang semua kotoran padat yang ada sebelumnya.

Untuk nyeri perut pada bagian atas yang penulis keluhkan pada hari ketiga, Diana tidak bisa menjawab dengan pasti karena tidak memeriksa secara langsung. Namun, bila nyeri perut dirasakan pada bagian ulu hati, mungkin itu adalah gastritis atau peradangan dinding lambung yang muncul karena lambung tidak terisi dengan baik.

Baca juga: Ada Detoks ala Beyonce di Indonesia, Seperti Apa?

4. Rasa segar karena kafein

Selama menjalani detoks, penulis tiba-tiba merasa lebih segar dan tidak butuh tidur, termasuk tidur siang, selama biasanya.

Ini, menurut Diana, mungkin karena kandungan kafein di dalam tehnya. Namun, dia tidak bisa memastikan karena tidak mengetahui berapa banyak kandungan kafein di dalam teh yang penulis konsumsi.

5. Sebaiknya segera dihentikan

Menurut Diana, berat badan yang turun bersifat diuresis dan laksatif, atau karena buang air kecil dan besar terus-menerus. Selain itu, berat badan juga turun karena asupan kalori yang sangat rendah.

Dia menyarankan untuk segera menghentikan cara menurunkan berat badan ini dan kembali ke pola makan sehat dengan gizi seimbang.

“Jika menginginkan penurunan berat badan, harus defisit kalori, tapi tetap dengan memperhatikan asupan gizi seimbang,” ujarnya.

Terutama bagi anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, lansia, dan orang-orang dengan penyakit penyerta, seperti diabetes dan gagal ginjal; Diana melarang Anda mengikuti detoks ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau