KOMPAS.com — Setelah menjajal detoks Master Cleanse dari Nade Detox selama hampir satu minggu, penulis melaporkan dalam keadaan baik-baik saja dan berat badan yang lebih rendah.
Namun, adakah risiko kesehatan yang tak kasat mata? Untuk menjawab hal itu, penulis berkonsultasi dengan dr. Diana F. Suganda, M.Kes., Sp. GK, dokter Spesialis Gizi Klinik yang berpraktik di RS Pondok Indah-Bintaro Jaya.
Berikut adalah tanggapannya yang disampaikan melalui pesan singkat pada Minggu (21/10/2018).
1. Gizi tidak seimbang, sangat rendah kalori dan berbahaya
Kebutuhan kalori per hari untuk wanita adalah 1.500 kalori, sedangkan untuk pria adalah 1.700 kalori. Ini merupakan perkiraan untuk orang-orang yang beraktivitas harian ringan hingga sedang seperti penulis.
Namun, yang penulis konsumsi selama menjalani detoks tidak mencapai 500 kalori per hari sehingga terlalu rendah kalori.
2. Bisa mengancam jiwa
Diana mengatakan bahwa mengancam jiwa di sini dalam artian penulis tidak ternutrisi dengan baik atau mengalami malnutrisi secara makronutrien maupun mikronutrien.
“Jika dilakukan dalam jangka panjang, tentu saja tidak baik untuk metabolisme tubuh, bisa menyebabkan hilangnya konsentrasi, energi untuk otak dan organ-orang vital tubuh lain, seperti jantung, hati, paru-paru, dan ginjal, sangat kurang,” tulisnya.
Lebih jauh, malnutrisi ini bisa menyebabkan kerusakan organ atau multi-organ failure.
3. Nyeri perut dan kesulitan buang air besar
Dokter Spesialis Gizi Klinik ini juga mengatakan, penulis tentu saja akan kesulitan untuk buang air besar karena tidak adanya asupan makanan untuk membentuk kotoran. Selain itu, efek laksatif pada permulaan detoks telah membuang semua kotoran padat yang ada sebelumnya.
Untuk nyeri perut pada bagian atas yang penulis keluhkan pada hari ketiga, Diana tidak bisa menjawab dengan pasti karena tidak memeriksa secara langsung. Namun, bila nyeri perut dirasakan pada bagian ulu hati, mungkin itu adalah gastritis atau peradangan dinding lambung yang muncul karena lambung tidak terisi dengan baik.
4. Rasa segar karena kafein
Selama menjalani detoks, penulis tiba-tiba merasa lebih segar dan tidak butuh tidur, termasuk tidur siang, selama biasanya.
Ini, menurut Diana, mungkin karena kandungan kafein di dalam tehnya. Namun, dia tidak bisa memastikan karena tidak mengetahui berapa banyak kandungan kafein di dalam teh yang penulis konsumsi.
5. Sebaiknya segera dihentikan
Menurut Diana, berat badan yang turun bersifat diuresis dan laksatif, atau karena buang air kecil dan besar terus-menerus. Selain itu, berat badan juga turun karena asupan kalori yang sangat rendah.
Dia menyarankan untuk segera menghentikan cara menurunkan berat badan ini dan kembali ke pola makan sehat dengan gizi seimbang.
“Jika menginginkan penurunan berat badan, harus defisit kalori, tapi tetap dengan memperhatikan asupan gizi seimbang,” ujarnya.
Terutama bagi anak dalam masa pertumbuhan, ibu hamil dan menyusui, lansia, dan orang-orang dengan penyakit penyerta, seperti diabetes dan gagal ginjal; Diana melarang Anda mengikuti detoks ini.
https://sains.kompas.com/read/2018/10/23/170500123/detoks-ekstrem-ala-beyonce-bagian-iii-ini-tanggapan-dokter