Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Teh Celup ala Sariwangi

Kompas.com - 18/10/2018, 19:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Mereka kemudian merinci bagaimana teh celup seharusnya, jaring kainnya tidak begitu rapat sehingga teh bisa diseduh. Dari rincian tersebut, mereka membuat teh celup dari kain jala yang dijahit.

Di luar kontroversi penemuannya, teh celup terus berkembang dalam bagian bahan pembungkus tehnya. Banyak produsen pada tahun-tahun tersebut berlomba mencari bahan terbaik.

Mereka mencoba menggunakan kain katun tipis, kassa, kertas fiber, dan kertas berlubang. Hasilnya, pada 1920-an,  kertas menang dan dianggap yang terbaik untuk membuat teh celup.

Saat itu, teh celup dibuat dalam dua versi ukuran, yaitu untuk panci dan cangkir. Selain itu, fitur yang bertambah adalah benang yang menggantung di samping untuk memudahkan mengambil kantung teh.

Ditambahkan juga tag agar benang tidak tercelup ke dalam tempat menyeduh.

Pada 1930-an, kantong teh yang semula dijahit kemudian diganti menggunakan segel panas. Cara ini dianggap lebih praktis dan cepat bagi produsen.

Baca juga: Kopi dan Teh Tidak Dilarang bagi Penderita Batu Ginjal, asal...

Sekitar 1944, bentuk teh celup mulai berubah. Dari yang mulanya hanya seperti buntalan menjadi kotak.

Bentuk teh yang kita lihat saat ini, merupakan inovasi dari perusahaan Lipton Tea. Mereka menyebutnya flo-thru tea bag, berbentuk seperti kantong piramida.

Cara ini memungkinkan air mengalir melewati daun teh. Tujuannya adalah agar menghasilkan teh lebih cepat dan lebih kuat.

Pada 1950-an, teh celup mulai diadopsi Inggris. Salah satu alasan lambatnya adopsi temuan ini adalah kurangnya materi untuk membuatnya pada masa Perang Dunia II.

Meski baru di Inggris, teh celup langsung mendapatkan kepopuleran. Alasannya adalah menghilangkan kebutuhan membuang sisa teh dari dalam teko.

Demi alasan kenyamanan, teh celup di Inggris masa tersebut menghilangkan fitur benang. Pada 1992, perusahaan teh Inggris Tetley membuat bentuk teh celup bundar tanpa benang.

Penemuan ini kemudian tersebar juga ke seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia. Dalam situs resmi Sariwangi, format teh celup dipilih sebagai salah satu cara modern menikmati teh pada tahun 1973.

Terlepas dari sejarahnya, sejak penemuannya lebih dari 100 abad lalu, teh celup tidak mengalami modifikasi. Bisa jadi, satu abad lagi pun kita akan menyeduh teh celup dengan cara yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com