Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merefleksikan Kesehatan Mental dan Tantangan Digital dalam Karya Seni

Kompas.com - 15/10/2018, 11:43 WIB
Resa Eka Ayu Sartika,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

"Jadi kita bisa jadi mental health agent, minimal untuk diri sendiri. Kalau sudah, kita bisa memberi sumbangsih bagi lingkungan yang lebih sehat mentalnya," imbuhnya.

Pemilihan digital era dalam tema tersebut juga didasari kegelisahan para mahasiswa psikologi tersebut tentang era yang serba online.

"Kita ingin, digitalisasi ini menjadi alat untuk menyebarkan (lingkungan psikologis yang lebih sehat)," ujar Jason.

"Harusnya seperti itu. Bukannya kita diperbudak oleh digitalisasi," tambahnya.

Semangat yang ingin dibawa oleh para mahasiswa psikologi itu adalah memanfaatkan era digital dalam hal yang lebih positif.

Sebagai informasi, peringatan hari kesehatan dunia tahun ini berfokus pada anak muda dan remaja. Acara ini juga dikaitkan dengan fokus dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tersebut.

"Kami menggambil youth empowerment ini adalah untuk membuat mereka (anak muda) hidup dengan lebih happy, healthy, and resilience," ujar Jason.

"Nah, tapi mereka memberi konteks, apa sih tantangan yang ada untuk itu? Salah satu yang dilihat paling besar oleh World Federation for Mental Health (WFMH) adalah era digital," imbuhnya.

Baca juga: Inilah 5 Fase Perubahan Psikologis Saat Remaja Berubah Jadi Dewasa

Jason menambahkan, tantangan terbesar inilah yang diambil oleh para mahasiswa UNS tersebut untuk diangkat dalam pameran.

"Kalau dari kita sendiri, mengkaitkannya dengan youth itu kita sendiri sebagai agen kesehatan mental," kata Sarah, juru bicara pameran tersebut menambahkan.

"Jadi ini aksi nyata dari seorang youth. Kami sebagai mahasiswa yang fokus terhadap kesehatan mental itu," tuturnya.

Bentuk Refleksi

Pemilihan pameran seni sebagai bentuk untuk memahami ilmu psikologi itu menurut para mahasiswa UNS ini sebagai bentuk refleksi diri.

Menurut mereka, refleksi diri dengan karya seni menjadi satu cara untuk mengembalikan kesadaran mental para anak muda agar tidak melakukan keputusan salah.

"Dengan membuka tema ini, kami mengundang teman-teman seniman dan psikologi untuk berefleksi, menyiapkan kembali mental mereka, dengan menuangkan apa yang ada dalam pikiran mereka keluar," kata Jason.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com