Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kok Bisa Operasi Plastik yang Dulu Tabu Kini "Booming"?

Kompas.com - 03/10/2018, 20:45 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Beberapa tahun kebelakang, operasi plastik bukan menjadi hal yang tabu bagi masyarakat. Padahal sebelumnya, operasi plastik sempat dikatakan tabu karena menunjukkan bahwa ada kondisi fisik yang tidak sempurna pada tubuh seseorang dan dikatakan berbahaya.

Padahal, operasi plastik sendiri sudah masuk ke Indonesia sejak tahun 70-an. Bagaimana perubahan tersebut dapat terjadi?

“Ketika artis-artis mengakui dia operasi plastik, di Indonesia aman, tahun 2005 itu booming. Kalau tidak salah yang mengaku itu Titi DJ, itu saya yang mewawancarai dia,” ujar Irena Sakura Rini, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI), regional Jakarta saat ditemui di klinik estetika beyoutiful, Rabu (03/10/2018), di Jakarta.

Tompi, yang juga ditemui pada kesempatan yang sama, turut menambahkan bahwa peran sosial media dan eksistensi seseorang juga berperan dalam keberanian orang-orang untuk mengakui bahwa mereka melakukan operasi plastik.

“Dari jaman dulu operasi plastik di Indonesia udah ramai banget. Cuman dulu enggak ada sosmed aja. Sekarang  orang lagi konsultasi dan operasi aja sampe di instalive, loh. Sampai saya bilang jangan karena saya enggak nyaman,” ungkap Tompi yang juga menjadi dokter bedah estetika di klinik yang sama.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Akui Bohong soal Oplas, Bagaimana Kita Harus Bersikap?

Operasi plastik sering mendapat stigma bahwa ini adalah tindakan yang berbahaya karena dapat menyebabkan komplikasi. Akan tetapi hal ini ditepis oleh Tompi. Bahkan pada kasus Ratna Sarumpaet, yang melakukan operasi plastik di usianya yang dikatakan di atas 50 tahun, menurutnya tidak akan menjadi masalah.

“Semua operasi kalau tidak dikerjakan dengan persiapan yang baik, mau yang usia yang muda atau tua juga kalau persiapannya baik, semua akan baik-baik saja. Sama kayak orang nyebrang, kalau mau operasi liat kanan-kiri dulu siapin dulu, dicek darahnya, cari tahu dokternya bener ga dia dokter bedah plastik karena sekarang banyak dokter yang melakukan tindakan operasi bedah plastik tapi dia bukan dokter operasi plastik,” katanya.

Seiring perkembangan zaman, operasi plastik bisa menjadi opsi untuk perbaikan tubuh kita. Mengenai stigma tentang bahaya operasi plastik, Tompi mengatakan kemungkinannya kecil. Memang diakui operasi plastik tidak dapat dipertahankan untuk selamanya namun bisa diulang kembali.

“Operasi itu pada dasarnya bisa diulang. Selama jaringannya sudah kembali normal, udah proses maturasi, enggak ada inflamasi lokal, bisa dilakukan. Jadi prinsipnya sama kaya lo ke salon, kalau rambut lo panjang yang pendekin lagi. Selama pengerjaan dan SOP-nya benar,” pungkasnya

Baca juga: Tompi Ungkap Alasannya Harus Buka Suara soal Ratna Sarumpaet 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau