Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Langka, Bayi Baru Lahir Terinfeksi HIV dari Cacar Air Sang Ayah

Kompas.com - 28/09/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber NDTV

KOMPAS.com - Para peneliti baru saja melaporkan sebuah kasus langka terkait bayi baru lahir yang terinfeksi HIV dari ayahnya.

Bayi yang lahir dari ibu HIV negatif itu diperkirakan terinfeksi dari cairan yang keluar dari luka kulit ayahnya. Saat itu, sang ayah sendiri tidak menyadari bahwa dirinya mengidap HIV positif.

"Penularan terjadi selama periode seroconversion (masa awal infeksi HIV) ketika ayahnya tidak menyadari telah terinfeksi virus tersebut dan kemungkinan adalah sebuah kecelakaan," kata studi tersebut dikutip dari NDTV, Jumat (28/09/2018).

Anak tersebut sebenarnya tidak langsung terdiagnosis HIV positif. Diagnosis tersebut baru terjadi ketika dia mencapai usia 4 tahun.

Laporan di jurnal AIDS Research and Human Retroviruses juga menunjukkan hasil analisis data genetik, filogenetik dan serologis pada ayah dan anak tersebut beserta hipotesis terinfeksinya anak tersebut.

Berdasarkan analisis komparatif data keduanya, para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa virus tersebut tidak sengaja menular pada awal kelahiran sang anak.

Apalagi selama waktu seroconversion, sang ayah dirawat karena infeksi virus cacar air dan sifilis. Kedua infeksi tersebut membuat tubuhnya mengeluarkan banyak cairan.

Menurut penelitian tersbeut, produksi virus yang tinggi pada awal infeksi HIV membuat cairan yang keluar dari luka kulit sang ayah sangat menular.

Sayangnya, cairan infeksi ini bersentuhan dengan bayi malang yang baru lahir itu. Ini menyebabkan kejadian penularan HIV aptipikal.

"Kasus ini menunjukkan bagaimana data genetik, filogenetik, dan serologis dapat berkontribusi untuk penyelidikan forensik penularan HIV," tegas studi yang dipimpin oleh Nuno Taveira dari Universitas Lisbon, Portugal tersebut.

Baca juga: HIV/AIDS Bukan Akhir dari Segalanya, Tesa Sudah Membuktikannya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com