KOMPAS.com - Para peneliti baru saja melaporkan sebuah kasus langka terkait bayi baru lahir yang terinfeksi HIV dari ayahnya.
Bayi yang lahir dari ibu HIV negatif itu diperkirakan terinfeksi dari cairan yang keluar dari luka kulit ayahnya. Saat itu, sang ayah sendiri tidak menyadari bahwa dirinya mengidap HIV positif.
"Penularan terjadi selama periode seroconversion (masa awal infeksi HIV) ketika ayahnya tidak menyadari telah terinfeksi virus tersebut dan kemungkinan adalah sebuah kecelakaan," kata studi tersebut dikutip dari NDTV, Jumat (28/09/2018).
Anak tersebut sebenarnya tidak langsung terdiagnosis HIV positif. Diagnosis tersebut baru terjadi ketika dia mencapai usia 4 tahun.
Laporan di jurnal AIDS Research and Human Retroviruses juga menunjukkan hasil analisis data genetik, filogenetik dan serologis pada ayah dan anak tersebut beserta hipotesis terinfeksinya anak tersebut.
Berdasarkan analisis komparatif data keduanya, para peneliti sampai pada kesimpulan bahwa virus tersebut tidak sengaja menular pada awal kelahiran sang anak.
Apalagi selama waktu seroconversion, sang ayah dirawat karena infeksi virus cacar air dan sifilis. Kedua infeksi tersebut membuat tubuhnya mengeluarkan banyak cairan.
Menurut penelitian tersbeut, produksi virus yang tinggi pada awal infeksi HIV membuat cairan yang keluar dari luka kulit sang ayah sangat menular.
Sayangnya, cairan infeksi ini bersentuhan dengan bayi malang yang baru lahir itu. Ini menyebabkan kejadian penularan HIV aptipikal.
"Kasus ini menunjukkan bagaimana data genetik, filogenetik, dan serologis dapat berkontribusi untuk penyelidikan forensik penularan HIV," tegas studi yang dipimpin oleh Nuno Taveira dari Universitas Lisbon, Portugal tersebut.
https://sains.kompas.com/read/2018/09/28/203300723/kasus-langka-bayi-baru-lahir-terinfeksi-hiv-dari-cacar-air-sang-ayah