Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerat Tak Cuma Ancam Harimau, Bisa Musnahkan Semua Satwa di Sumatera

Kompas.com - 28/09/2018, 11:46 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Jerat memang perangkat sederhana tetapi ancaman serius bagi harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae). Kasus matinya harimau yang sedang bunting di kawasan Suaka Margasatwa Rimba Baling, kabupaten Kuansing, Riau adalah buktinya.

Sunarto mengungkapkan, perangkap jerat dapat dipastikan akan membunuh hewan yang terkena jebakannya. Dalam 15 tahun terakhir, terungkap 130 kasus harimau Sumatera terjerat dan semuanya mati.

Jerat juga berbahaya karena tidak memiliki target spesifik. "Jadi satwa apapun yang bukan sasaran bisa jadi korban. Terutama bagi pemburu yang tidak memiliki target buruan dia, jadi apa saja buruannya,” jelasnya.

Dalam kasus kematian harimau sumatera yang bunting kemarin, Sunarto mengungkapkan bahwa jeratnya unik dan sudah hasil modifikasi.Biasanya jerat hanya mengincar kaki tetapi dalam kasus kemarin jerat melingkar di perut.

“Saya amati ini jerat sepertinya terbuat dari sling atau metal tipis tapi kuat. Kelihatan dari video, sling melingkar di perut. Sulit sekali memotongnya. Ini biasa digunakan pemburu dan biasanya terbuat dari tali rem atau tali kopling,” ujar Sunarto.

Baca juga: Dalam 15 Tahun, 130 Harimau Sumatera Terjerat dan Semuanya Mati

Jerat sudah terbukti mengurangi populasi satwa liar. Di Vietnam, Laos, dan Kamboja, hutan penuh dengan jerat sehingga minim satwa liar. harimau bahkan sudah punah di ketiga wilayah itu.

"Sumatera bisa mengalami hal serupa, kita akan kehilangan penurunan populasi di banyak tempat. Kalau ini dibiarkan terus kita bisa hilang satwa besar kita di Sumatera,” jelasnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (27/9/2018).

Sunarto menyarankan, perlu adanya komitmen yang lebih kuat dari banyak pihak untuk terus konsisten dalam menjaga populasi harimau Sumatera yang saat ini jumlahnya hanya ratusan di Sumatera.

“Kematian ini pukulan telak untuk kita, untuk semua pihak yang berupaya untuk melestarikan satwa ini. Setiap individu harimau Sumatera itu jadi sangat berharga untuk dipertahankan<" ungkapnya.

"Apalagi ini inidividu yang siap menghasilkan keturunan yang perkirannya dalam dua minggu lagi itu akan lahir, dan dapat mendukung upaya peningkatan populasi yang sedang dijalankan pemerintah dan berbagai pihak."

Baca juga: Harimau Sumatera Terus Menerus Jadi Korban, Bagaimana Melindunginya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau