Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/09/2018, 19:34 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

Sumber Newsweek

KOMPAS.com - Badan Antariksa AS (NASA) baru saja mengungkapkan rencana baru untuk mencari peradaban asing atau alien. Rencana baru yang akan digunakan adalah technosignature.

Technosignature sendiri merupakan metode pencarian alien dengan mendeteksi teknologi yang berasal dari tempat lain di galaksi.

Untuk diketahui, sebagai spesies, kita telah memancarkan berbagai sinyal ke luar angkasa sejak siaran radio pertama sekitar 100 tahun lalu.

Artinya, jika ada peradaban maju di luar sana yang menemukan sinyal-sinyal ini, itu akan menunjukkan keberadaan kita di alam semesta.

Bertolak dari hal inilah, NASA berpikir bahwa cara terbaik mencari tanda kehidupan cerdas adalah dengan mencari penanda teknologinya.

Banyak orang berpikir bahwa alien memang ada. Itu karena di galaksi Bima Sakti setidaknya terdapat 40 miliar planet seukuran Bumi yang berada di zona layak huni (tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin serta keberadaan air).

Padahal, Bima Sakti sendiri hanya salah satu galaksi. Setidaknya masih ada 100 miliar galaksi di alam semesta.

Alasan ini menyulitkan banyak orang untuk membayangkan bahwa kita sendirian di alam semesta ini.

Meski begitu, menemukan keberadaan kehidupan cerdas adalah masalah tersendiri bagi NASA.

NASA percaya suatu saat kita bisa menemukan technosignature dalam bentuk sinyal komunikasi radio atau emisi laser.

Baca juga: 3 Alasan Kenapa Kita Belum Menemukan Alien

Beberapa tahun terakhir, ada beberapa penemuan mengejutkan yang cukup menggembirakan. Salah satunya adalah fast radio burst (FRB) atau semburan radio cepat yang berasal dari antariksa.

Uniknya, sinyal radio ini ditemukan berulang.

Walaupun telah ditemukan sinyal tersebut, NASA tetap mengingatkan bahwa para ilmuwan membutuhkan lebih dari sekedar sinyal radio untuk menunjukkan alien benar-benar nyata.

"Para ilmuwan mengingatkan bahwa kita akan membutuhkan lebih dari sekedar sinyal yang tidak dapat dijelaskan untuk secara definitif membuktikan keberadaan kehidupan teknologi. Misalnya, ada banyak gangguan frekuensi radio dari sumber-sumber yang berbasis di Bumi," ungkap badan antariksa tersebut dikutip dari Newsweek, Rabu (26/09/2018).

"Meskipun kita belum menemukan tanda-tanda kehidupan di luar bumi, NASA memperkuat mengeksplorasi tata surya dan lebih jauh untuk membantu umat manusia menjawab apakah kita sendirian di alam semesta," imbuh mereka.

Selain dengan technosignature, NASA juga terus mencari biosignature atau penanda biologi di berbagai planet untuk membuktikan kita tidak sendirian.

"Dari mempelajari air di Mars, mencari-cari dunia‘ lautan ”yang menjanjikan, seperti Europa atau bulan Saturnus, Enceladus, untuk mencari biosignature di atmosfer planet luar angkasa, misi sains NASA bekerja sama dengan tujuan untuk menemukan tanda-tanda kehidupan di luar Bumi yang tak salah lagi," tutur pihak NASA.

"Dan mungkin kehidupan itu memang bisa lebih maju secara teknologi daripada kehidupan kita sendiri," tegas mereka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Newsweek
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Seperti Apa Gejala Virus Nipah yang Parah?

Oh Begitu
Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Seperti Apa Hiu Tertua yang Berusia Ratusan Tahun?

Oh Begitu
Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Apakah Ikan Air Asin Bisa Hidup di Air Tawar?

Oh Begitu
8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

8 Cara Menjaga Kesehatan Saat Cuaca Panas Ekstrem

Oh Begitu
Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Apa Penyebab Cuaca Panas Ekstrem di Indonesia?

Oh Begitu
Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Mengapa Tidak Ada Narwhal di Penangkaran?

Oh Begitu
Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Bagaimana Wortel Bisa Berwarna Oranye?

Oh Begitu
Apakah Aman Makan Sushi?

Apakah Aman Makan Sushi?

Kita
Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Fakta Menarik Kentut, Hasilkan 500 Mililiter Gas Per Hari (Bagian 1)

Kita
Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Apa yang Harus Dilakukan untuk Mengelola Sampah?

Kita
Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Sains Jelaskan Manfaat Jus Bawang Bombai untuk Rambut Rontok

Oh Begitu
Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Apa Manfaat Air Cucian Beras untuk Kesehatan?

Oh Begitu
Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Penyebab Cegukan dan Cara Mengatasinya

Oh Begitu
Mengapa Ikan Bau Amis?

Mengapa Ikan Bau Amis?

Oh Begitu
Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Minyak Kelapa Baik Dikonsumsi Saat Diet, Ini Alasannya

Kita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com