Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makhluk Misterius Ini Dikonfirmasi Sebagai Hewan Tertua di Dunia

Kompas.com - 21/09/2018, 21:32 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Makhluk misterius yang hidup lebih dari setengah miliar tahun telah lalu akhirnya dikonfirmasi sebagai hewan.

Molekul lemak yang masih terkandung dalam fosil berusia 558 juta tahun itulah yang menjadi petunjuk penting dan akhirnya menghentikan perdebatan tentang identitas Dickinsonia.

Dickinsonia merupakan genus fosil ikonik dari biota Ediacaran. Umumnya Dickinsonia berbentuk oval berusuk simetris bilateral.

Baca juga: Berusia 73.000 Tahun, Gambar Ini Diklaim Sebagai yang Tertua

Sebelum ledakan Kambrium 541 juta tahun yang lalu, kehidupan binatang modern seperti trilobita, spons, cacing, dan moluska masih sedikit.

Meski begitu, saat itu tetap ada kehidupan. Ahli menegaskan, mereka memiliki bukti kuat dari fosil sekelompok makhluk misterius yang dikenal sebagai biota Ediacaran, termasuk di dalamnya Dickinsonia.

Genus Dickinsonia pertama kali dideskripsikan pada 1947. Sejak saat itu, para ahli terus memperdebatkan identitasnya sampai saat ini, setidaknya sudah lebih dari 70 tahun.

Makhluk ini memiliki panjang hingga 1,4 meter, bertubuh pipih dengan bentuk oval dan memiliki ruas-ruas seperti garis. Ciri-ciri tersebut tidak ditemukan ada pada makhluk hidup modern.

Menjadi teka-teki yang sulit terpecahkan, tak heran jika muncul banyak asumsi dari para ahli. Ada yang menyebut makhluk ini termasuk alga, protozoa, lumut, koloni bakteri, ubur-ubur, karang, cacing, atau sejenis jamur.

Namun, penelitian kolesterol yang diambil dari fosil Dickinsonia asal Rusia mengkonfirmasi bahwa makhluk ini adalah hewan.

"Molekul lemak fosil yang kami temukan membuktikan bahwa hewan itu besar dan dapat dengan mudah ditemukan di mana saja 558 juta tahun lalu, jutaan tahun lebih awal dari perkiraan sebelumnya," kara Jochen Brock dari Australian National University (ANU) dilansir Science Alert, Kamis (20/9/2018).

Sulitnya mengidentifikasi Dickinsonia atau fosil aneh lainnya dari genus Ediacaran terbentur pada material organik fosil yang kualitasnya terus menurun seiring berjalannya waktu. Terbentang jarak 558 juta tahun, tak mengherankan bila petunjuk hancur.

Beruntung, tim dari ANU ini mengetahui bahwa ada fosil Dickinsonia yang disimpan di Rusia. Setelah diselidiki, beberapa Dickinsonia dari Rusia terawetkan dengan baik dan masih menyimpan sisa material organik di dalamnya.

"Saya naik helikopter untuk sampai ke bagian dunia yang sangat terpencil. Di rumah beruang dan nyamuk itu, saya mendapatkan fosil Dickinsonia dengan material organik yang masih utuh," ujar ahli biogekimia Ilya Bobrovskiy dari ANU.

"Fosil-fosil ini ada di tengah-tengah tebing Laut Putih yang tingginya 60 sampai 100 meter. Saya hanya mengandalkan tali yang diikat di tepi tebing  dan menggali blok batu pasir berukuran besar, membawanya turun, mencuci batu pasir berkali-kali, sampai saya menemukan fosil yang saya cari," ujar Ilya mengenang perjuangnya.

Pada akhirnya semua jerih payahnya dan tim tak sia-sia.

Baca juga: Arkeolog Temukan Desa Tertua di Delta Sungai Nil

Dalam laporan yang terbit di jurnal Science, tim mengambil sampel lapisan tipis material organik yang ada di fosil serta lapisan sedimen yang berdekatan untuk mengendalikan biomarker yang mungkin telah menyebar ke sekitarnya.

Sedimen di sekitarnya mengandung bahan karbon yang berkaitan dengan ganggang hijau. Tetapi bahan organik kolesteroid secara nyata masih tertinggal di fosil dan merupakan senyawa penting untuk struktur membran sel hewan.

"Fosil molekuler secara tegas menempatkan Dickinsonia dalam kerajaan hewan dan menetapkan Dickinsonia sebagai hewan makroskopik tertua yang menurut catatan fosil berusia 558 juta tahun, sedikit lebih tua dari Zimnie Gory yang hidup 555 juta tahun lalu," tulis para ahli dalam laporannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Terkini Lainnya

Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Kemenyan Indonesia Berpotensi Jadi Bahan Parfum Premium Dunia
Oh Begitu
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Potensi Sesar Aktif Ditemukan di Semarang, Demak, dan Kendal: Ancaman Tersembunyi di Tengah Kota
Fenomena
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Penelitian: Tujuh Makanan yang Membantu Perkuat Daya Tahan Tubuh
Kita
Pakar IPB: Badak Jawa Hanya Tersisa 87-100 Ekor di Ujung Kulon
Pakar IPB: Badak Jawa Hanya Tersisa 87-100 Ekor di Ujung Kulon
Oh Begitu
Jejak Manusia Purba di Sulawesi Ternyata Lebih Tua dari yang Diduga
Jejak Manusia Purba di Sulawesi Ternyata Lebih Tua dari yang Diduga
Oh Begitu
Ayam Warna-Warni: Fakta Mengejutkan di Balik Bulu Indah dan Lucu
Ayam Warna-Warni: Fakta Mengejutkan di Balik Bulu Indah dan Lucu
Oh Begitu
Mengapa Kita Makin Sering Bertemu Ular Piton? Ini Penjelasan Pakar IPB
Mengapa Kita Makin Sering Bertemu Ular Piton? Ini Penjelasan Pakar IPB
Oh Begitu
Wudingloong wui, Dinosaurus Tertua di Asia Timur Ditemukan di China
Wudingloong wui, Dinosaurus Tertua di Asia Timur Ditemukan di China
Fenomena
Dua Bintang Jadi Penyebab Bentuk Tak Biasa Nebula NGC 6072
Dua Bintang Jadi Penyebab Bentuk Tak Biasa Nebula NGC 6072
Fenomena
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Mengapa Bom Atom di Hiroshima Meninggalkan Bayangan Manusia di Trotoar?
Oh Begitu
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Bayangan Abadi di Hiroshima: Jejak Manusia yang Membisu Setelah Ledakan Bom Atom
Kita
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Stephenson 2 DFK 52: Raksasa Merah Misterius yang Bikin Takjub
Fenomena
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
8 Fenomena Langit Spektakuler di Bulan Agustus: Parade Planet hingga Hujan Meteor
Oh Begitu
Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?
Jejak Gigi Berusia 300.000 Tahun di China: Bukti Kawin Silang Manusia dengan Homo Erectus?
Kita
Bintang Laut Bokong Besar dan Si Ubi Ungu Kecil Ditemukan di Laut Dalam Argentina
Bintang Laut Bokong Besar dan Si Ubi Ungu Kecil Ditemukan di Laut Dalam Argentina
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau