"Sedih saya, kemarau ini menyusahkan pekerjaan suami saya," katanya.
"Sebagai pencari nafkah, ia harus cari dan ambil air bersih untuk kami. Tetapi airnya tidak bagus. Tidak bisa diminum. Kami harus beli air botol untuk anak-anak minum."
Sejauh ini, pemerintah telah mengirimkan 30 juta liter air ke desa-desa di seluruh Jawa.
Baca juga: Habitatnya Kekeringan, Tikus di Midway Atoll Minum Darah Elang Laut
Ada juga banyak kebakaran semak dan hutan di beberapa tempat di Indonesia, meskipun tidak sebanyak yang terbakar selama musim kemarau yang parah tahun 2015.
Musim hujan akan tiba antara Oktober dan November, tetapi para peramal memprediksi hujan akan datang terlambat di beberapa daerah.
"Ini kehendak Tuhan," kata Nurdin sambil tersenyum.
"Apakah Tuhan akan kasih saya panen atau gagal panen. Saya harus terima. Saya akan tanam lagi. Begitulah hidup."
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.