Belum ditemukan obat penawarnya dan orang yang terkena polonium biasanya meninggal dalam hitungan hari.
Tetrodotoxin, sering juga disebut TTX, adalah racun yang ditemukan pada jenis-jenis ikan tertentu seperti ikan buntal dan gurita cincin biru.
TTX sebenarnya 'alat untuk membela diri' bagi ikan buntal. Saat dimakan predator, ikan ini akan melepas TTX untuk membunuh predator.
Jika tertelan, racun ini menyebabkan lidah dan mulut seperti terbakar, diikuti dengan keluarnya keringat yang berlebihan.
Korban biasanya tak bisa bernapas atau berbicara, kejang-kejang, dan organ vital tak berfungsi. Dalam waktu enam jam korban bisa meninggal dunia. Sejauh ini belum ditemukan penawar racun TTX.
Baca juga: Ahli Sebut Minyak Kelapa Sebagai Racun Murni, Benarkah?
Bakteri Clostridium Botulinum ditemukan oleh Emile van Ermengen pada 1895 saat ia mendapati puluhan orang terpapar bakteri tersebut.
Dalam jumlah aman, bahan yang diambil dari bakteri ini menjadi obat.
Pada akhir 1980-an badan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA) mengizinkan pemanfaatan Botulinum sebagai obat dan sejak itulah lahir Botox, yang sebenarnya adalah merek dagang Botulinum Toxin A.
Jika disuntikkan dalam jumlah mematikan ke aliran darah, korban bisa mengalami kegagalan organ vital dan tak bisa bernafas.
Dalam jumlah dua kilogram, racun cukup untuk membunuh seluruh penduduk dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.