Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Bangun Subuh Bikin Lebih Produktif?

Kompas.com - 19/09/2018, 11:58 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Mark Wahlberg, seorang bintang film Hollywood baru-baru ini mengungkap bahwa ia setiap hari bangun pada pukul 2.30 pagi, kemudian langsung menjalankan rutinitas harian. Mulai dari olahraga selama 90 menit, golf, berdoa, dan pemulihan dalam "ruang cryo". Pria yang pernah menyabet Academy Award sebanyak dua kali itu mengaku kembali tidur pada pukul 19.30.

Wahlberg bukan satu-satunya orang terkenal yang biasa bangun pagi. Pejabat eksekutif tertinggi Apple, Tim Cook, dilaporkan bangun tidur pada pukul 03.45.

Kemudian bos Disney, Bob Iger, punya kebiasaan berolahraga setiap pukul 4.25, yang tampaknya telah mengilhami para pemain NBA untuk pergi ke pusat kebugaran lebih awal.

Di LinkedIn dan di profil para pemimpin perusahaan, kita sering menemukan nasihat yang umum, "jika Anda ingin sukses, bangunlah lebih awal".

Jadi haruskah kita bangun tidur lebih awal? Apakah kebiasaan itu membantu kita menjadi lebih produktif?

Baca juga: Bangun Pagi Bikin Hidup Lebih Sukses dan Bahagia

Bisa saja, tapi ada harga yang harus dibayar. Dan mungkin ada hasrat tersembunyi untuk membuat orang terkesan akan betapa produktifnya kita dengan bangun dini hari.

Tidur dan produktivitas

Wahlberg menyebut ia bangun setiap pukul 2.30 dini hari. Namun ia dapat melakukan berbagai akivitas dan tidur lebih awal agar bisa mendapatkan jam tidur yang cukup.

Seperti kata para ahli, tidur yang cukup penting untuk produktivitas dan kurang tidur akan sangat memengaruhi kesehatan dan kemampuan kognitif kita.

Dua peneliti Amerika, Christopher Barnes dan Gretchen Spreitzer, dari Universitas Washington dan University of Michigan, telah meneliti topik ini secara luas. Salah satu yang dikaji adalah apakah perusahaan memastikan karyawan mereka cukup tidur.

Spreitzer berpikir, Wahlberg hanya menggeser jam bangunnya dan memulai hari di waktu yang berbeda (meskipun sangat ekstrem) dari kebanyakan orang dan ia mungkin menjadi lebih produktif karena itu.

"Ada beberapa keuntungan. Anda menciptakan disiplin di mana Anda memiliki lebih banyak waktu untuk diri sendiri, yakni melakukan apapun sebelum bertemu dengan orang lain, termasuk keluarga," katanya.

Tetapi orang yang tidur terlalu awal dapat mengorbankan jejaring sosialnya dan kemampuan untuk mengembangkan hubungan sosial yang kuat. Kedua hal ini penting untuk kesehatan mental.

"Saya kira jika Anda tidur jam 19.30, Anda akan melewatkan banyak percakapan makan malam yang menyenangkan dengan keluarga atau kegiatan sosial dengan teman-teman," imbuhnya.

Ayam jago dan burung hantu

Manusia dan pola tidur dipandu oleh pola sirkadian, yaitu jam internal yang memicu kewaspadaan dan kantuk secara berkala.

Banyak orang cenderung bangun tidur dan mengantuk pada waktu yang sama setiap hari, itulah mengapa jet lag dapat membuat tubuh kita kaget saat memasuki zona waktu berbeda.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com