Salah satunya dibuktikan dengan temuan rincian pernikahan antara seorang putri dari Kerajaan Ular dengan Raja La Corona.
"Altar ini menunjukkan sebagian sejarah Guatemala dan saya akan menyebut ini sebagai versi Game of Thrones dari suku Maya," kata Barrientos.
Altar itu pun disebut telah melengkapi teka-teki yang berhubungan dengan politik kultur suku Maya.
"Ini adalah karya seni berkualitas tinggi yang menunjukkan bahwa penguasa saling bersekutu untuk bersaing, dalam hal ini melawan Tikal," jelasnya.
Baca juga: Ahli Temukan Topeng Berusia 1.500 Tahun, Diyakini Milik Raja Suku Maya
La Corona meruapakan tempat di mana strategi politik suku Maya yang paling penting mulai terbentuk.
Kerajaan Ular berkembang dari ibu kota Dzibanche hingga ke Guatemala, Belize, dan negara bagian Campeche di Meksiko. Namun akhirnya dinasti itu dikalahkan Tikal.
"Memiliki informasi tentang apa yang terjadi selanjutnya dan bagaimana mereka merencanakan strategi politik, pada akhirnya mengajarkan kita bagaimana sebuah politik dilakukan di masa lalu untuk memperebutkan daerah kekuasaan," pungkas Barrientos.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.