Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Antara Dua Piramida, Arkeolog Temukan 800 Makam Mesir Kuno

Kompas.com - 14/09/2018, 20:06 WIB
Bhakti Satrio Wicaksono,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KAIRO, KOMPAS.com – Mesir, beserta keajaiban dunianya, ternyata masih menyimpan misteri. Baru-baru ini, para arkeolog telah menemukan lebih dari 800 makam yang diperkirakan berasal dari sekitar 4.000 tahun lalu.

Pemakaman ini ditemukan ketika University of Alabama-Birmingham bersama dengan Kementerian Barang Antik, mesir melakukan ekspedisi di sebelah utara Mesir.

Keunikan dari makam besar ini adalah lokasinya. Pemakaman ini terletak diantara dua piramida yang ada di Kairo selatan, dekat desa Al Ayat.

Sarah Parcak, arkeolog pemimpin ekspedisi ini, memperkirakan bahwa makam tersebut berasal dari Kerjaan Pertengahan Mesir. 

"Apa yang kami miliki di situs ini adalah salah satu korpus terbesar dari makam Kerajaan Pertengahan Mesir. Ini sungguh, bagi saya, dimana pekerjaan ini sangat bernilai," kata Parcak dikutip dari National Geographic, Selasa (11/09/2018).

Perkiraan ini muncul karena Piramida di dekat kuburan tersebut. Piramida itu merupakan makam firaun Senusret I dan ayahnya Aminemhat I, mereka berdua adalah raja dari dinasti keduabelas Mesir.

Kepemimpinan keduanya sering dianggap sebagai periode puncak dari Kerajaan Pertengahan Mesir.

Sebagai informasi, Kerajaan Pertengahan Mesir eksis sekitar tahun 2050 hingga 1710 sebelum masehi (SM).

Parcak menjelaskan, ciri khas kerjaan ini terletak pada seni dan budaya yang berkembang pada masa tersebut. Salah satu yang paling menonjol adalah dewa yang mereka sembah.

Pada periode ini, masyarakat mesir memuja dewa Osiris, dewa maut, ketimbang dewa yang lainnya.

Baca juga: Makam Kuno di Maroko Buktikan Silang Budaya Afrika Utara-Eropa

Sayangnya, piramida Amenemhat I berada dalam kondisi yang tidak baik. Sebagian besar struktur telah hancur dan sangat sulit bagi para arkeolog untuk mencapai bagian dalam piramida yang memiliki tinggi sekitar 20 meter.

"Di daerah ini, benar-benar tidak ada banyak makam yang diketahui. Itu sebabnya kuburan ini penting," ujar Kathryn Bard, arkeolog dari Boston University yang tidak terlibat dalam ekspedisi ini dikutip dari Newsweek, Kamis (13/09/2018).

Karena baru saja ditemukan, makam ini masih menyimpan banyak hal untuk dapat dipetakan.

Pada saat para peneliti tiba di pemakaman ini, sebagian besar isi makam telah dikosongkan oleh para penjarah.

Hal ini lumrah menurut Parcak yang mana penjarahan menjadi semakin intensif di Mesir selama ketidakstabilan ekonomi yang diikuti dengan resesi 2009 dan revolusi 2011.

Meski begitu, menurut Parcak dan arkeolog yang lain, masih banyak informasi yang bisa dikumpulkan dari makam besar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau