Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyelam Selandia Baru Temukan Cumi-cumi Raksasa Sepanjang 4 Meter

Kompas.com - 28/08/2018, 19:00 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis


KOMPAS.com - Bertemu makhluk asing berukuran raksasa di laut dalam mungkin tidak pernah kita bayangkan. Namun, hal tak terduga ini benar-benar dialami sekelompok penyelam di Selandia Baru.

Saat Daniel Aplin dan teman-temannya sedang menyelam untuk mencari lokasi spearfishing atau memancing dengan tombak pada Sabtu (25/8/2018), mereka justru menemukan bangkai cumi-cumi raksasa yang masih utuh.

"Setelah kami selesai spearfishing, kami kembali lagi ke lokasi cumi-cumi itu dan mengukur panjang tubuhnya. Sangat besar, ukurannya 4,2 meter," ujar Daniel kepada New Zealand Herald, dilansir Live Science, Senin (27/8/2018).

Baca juga: Penampakan Langka, Hiu Misterius Raksasa Terlacak Satelit

Menurut perwakilan dari Departemen Konservasi Selandia Baru, para penyelam kemungkinan menemukan cumi-cumi raksasa (Architeuthis dux) dan bukan cumi-cumi kolosal (Mesonychoteuthis hamiltoni).

Menurut kelompok konservasi terkemuka dunia, International Union for the Conservation of Nature (IUCN), kedua spesies cumi-cumi adalah makhluk yang sangat besar. Cumi-cumi raksasa bisa tumbuh sampai 5 meter, sementara cumi-cumi kolosal panjangnya bisa mencapai 10 meter.

Sayangnya, hanya sedikit literatur yang bisa menjelaskan tentang spesies yang tinggal di laut dalam itu, sebab mereka sangat jarang terlihat.

Sebagian besar pengamatan dilakukan saat ada spesies yang terdampar di pantai atau seperti dalam kasus ini tak sengaja ditemukan nelayan atau penyelam.

Baca juga: Kali Pertama Ahli Temukan Fosil Reptil Terbang Raksasa di Gurun Utah

Hingga berita ini diturunkan, belum jelas diketahui penyebab kematiannya. Menurut Daniel, cumi-cumi yang ditemukannya tidak menunjukkan adanya luka atau cedera.

Tak menunggu lama, pria yang bekerja di Ocean Hunter Spearfishing & Freediving Specialists, langsung menghubungi koleganya di National Institute of Water and Atmospheric Research (NIWA) Selandia Baru untuk penelitian lebih jauh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau