Dalam berbagai ritual keagamaan, ada proses membersihkan diri yang diwujudkan dengan mencuci tangan selama ribuan tahun.
Namun, baru sekitar tahun 1800-an, profesional perawatan kesehatan menghubungkan kebersihan tangan dengan penurunan tingkat infeksi.
Dr. Ignaz Semmelweis memperhatikan ketika dokter dan mahasiswa kedokteran menangani pasien bersalin setelah mengurus mayat, banyak ibu yang kemudian mengalami demam dan akhirnya meninggal. Ia menghubungkan aturan mencuci tangan yang tidak populer dengan meningkatnya angka kematian.
Contoh lain, selama Perang Krimea, perawat Florence Nightingale mulai membuat aturan untuk mencuci tangan dan tindakan kebersihan lainnya di rumah sakit Inggris tempatnya bekerja. Hasilnya, angka kematian turun dua pertiganya. Ini adalah bukti pertama bahwa kebersihan dapat menyelamatkan kehidupan.
Mencegah infeksi
Menurut catatan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), diare telah membunuh sekitar 525.000 balita di seluruh dunia. Anak-anak itu mengidap diare karena mereka minum air kotor, makan dengan tangan kotor, atau tertular orang lain.
"Dengan mencuci tangan, risiko kematian akibat diare bisa berkurang dan dapat menyelamatkan lebih dari satu juta jiwa, termasuk orang dewasa dan anak-anak setiap tahunnya," kata ahli di London School of Hygiene and Tropical Medicine memperkirakan.
Selain mencegah diare, rutin mencuci tangan juga bisa mengurangi risiko terkena infeksi pernapasan hingga 16 persen.
Mencuci tangan sebaiknya tidak hanya dilakukan setelah dari toilet, tapi di setiap ada kesempatan dan sesering mungkin.
Para ahli mengatakan, kuman yang ada di gagang pintu fasilitas umum, ponsel, dan handuk lembab menyimpan lebih banyak bakteri, sekitar 50 bakteri per inci persegi. Belum lagi aktivitas lain yang kita lakukan.
Baca juga: Ini Waktu Penting Mencuci Tangan Saat Puasa
Tiga langkah sederhana jaga kebersihan
Schaffner memberikan tiga tips sederhana agar kita tidak berpeluang sakit flu, keracunan makanan yang disebabkan diri sendiri, dan diare.
1. Suhu air
Penelitian yang dilakukan Schaffner telah menegaskan suhu air tidak memberi efek berbeda.
"Suhu apa pun bagus selagi Anda merasa nyaman," ujarnya.