Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daging Kambing dan Sapi Aslinya Sehat, yang Berbahaya Garamnya

Kompas.com - 22/08/2018, 14:17 WIB
Gloria Setyvani Putri

Penulis

KOMPAS.com - Daging merah seperti kambing, sapi, dan domba sebenarnya pangan sehat. Namun, salah satu yang membuatnya menjadi tak sehat adalah penambahan garam yang berlebihan saat memasak.

Untuk meningkatkan cita rasa gurih dan menghindari risiko hipertensi karena terlalu banyak garam, kita dapat menggantinya dengan kekayaan rempah nusantara.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dr. Johanes Chandrawinata pernah berkata kepada Kompas.com, semua rempah dapat menghasilkan rasa gurih.

"Terutama kemiri," ujar Johanes melalui pesan singkat, Jumat (31/8/2017).

Baca juga: Bagaimana Cara Masak Kambing agar Hasilnya Menyehatkan?

Selain memanfaatkan aneka rempah, Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB) Profesor Dr Ir Ali Khomsan pernah berkata, rasa gurih juga dapat diakali dengan penggunaan lemak.

Ali berkata, masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan untuk menambahkan garam dalam kudapan yang semestinya tak perlu dibubuhkan. Misalnya, saat membeli kentang goreng, garam juga ditaburkan agar rasa kentang menjadi asin.

"Jadi kalau dikatakan garam bermanfaat karena untuk iodium yang diinginkan oleh tubuh, itu benar, tapi kita juga harus mewaspadai garam, maka kita harus biasakan dalam keluarga kita konsumsi garam dalam jumlah wajar," ucap Ali.

Batasan konsumsi garam per hari yang dibutuhkan tubuh sekitar 3-5 gram. Lebih dari itu, pengunaan garam perlu diwaspadai.

Ali menganjurkan kepada masyrakat untuk terbiasa menghitung jumlah konsumsi garam. Perhitungan itu juga bisa diterapkan terhadap bahan masakan lainnya, seperti gula dan minyak.

Baca juga: Sapi dan Kambing, Daging Mana yang Lebih Banyak Kolesterolnya?

Dalam sehari, tubuh hanya boleh menerima minyak goreng sekitar 25 cc.

"Kalau ada empat anggota keluarga, sebulan sekitar 3-4 liter. Kalau habis 10 liter minyak goreng, berarti itu berlebihan," kata Ali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com