Yang harus diketahui adalah, untuk dapat mengolah data tersebut, tools yang wajib dipahami adalah pemrograman R dan Python.
Big data dan masalah privasi
Sebuah lembaga survei dari New York mengungkapkan bahwa pada tahun 2018, setidaknya terdapat 50 persen pelanggaran etika bisnis terkait dengan data.
Hal ini terjadi karena semakin banyak pihak yang membuat akun palsu sehingga mengakibatkan lebih banyak "data kotor" yang beredar.
Ini menjadi tantangan bagi data scientist untuk dapat mengolah "data kotor" tersebut menjadi data yang benar-benar berguna bagi perusahaan.
Mesin otomatis dan pintar
Perkembangan big data juga akan memengaruhi produksi teknologi, seperti robot, autonomus vehicles, internet of things, virtual reality, artificial intelligence, virtual private assistant, dan smart adviser.
Semakin canggih mesin-mesin tersebut, maka semakin banyak juga potensi data yang dapat terekam.
Penggunaan body scanner dalam bisnis ritel, misalnya, dapat mendeteksi berapa banyak jumlah pengunjung yang memasuki toko setiap hari.
Menuju bisnis berbasis data
Saat ini perusahaan besar maupun kecil sudah mulai sadar akan pentingnya data. Mereka juga mulai menyadari nilai yang diberikan dari pengolahan data sehingga dapat menghasilkan keputusan bisnis yang tepat.
Hal inilah yang menjadi acuan bagi perusahaan bahwa mereka harus memiliki kemampuan untuk memahami dan mengolah data.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.