Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
DQLab
Komunitas data scientist

Komunitas praktisi dan industri dalam program belajar data science oleh DQLab (dqlab.id).

Gambaran Tren Masa Depan Data yang Berdampak pada Bisnis

Kompas.com - 21/08/2018, 20:58 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Feris Thia

HAMPIR semua orang tahu bahwa saat ini big data memegang peran penting, terutama dalam dunia bisnis.

Lantas, apa yang terjadi setelahnya? Apakah tren data akan terus tumbuh? Teknologi apa yang akan digunakan untuk dapat mengola limpahan data tersebut?

Atau, apakah justru tren big data akan beralih?

Dalam artikel ini, penulis ingin menyampaikan sejumlah prediksi tentang tren penggunaan data di masa depan dan seberapa besar pengaruhnya dalam dunia bisnis.

Volume data kian bertambah

Tidak diragukan lagi bahwa jumlah data akan terus meluap. Hal ini secara sederhana dapat dilihat dari meningkatnya jumlah perangkat komunikasi yang beredar. Ini masih ditambah lagi dengan makin pesatnya kecepatan internet.

Akan tetapi, harus pula dicatat bahwa tidak semua data itu bisa digunakan. Dari sekian banyak data yang terekam, tentu ada sebagian "data kotor" atau berkualitas rendah akibat standar penulisan yang tidak sama.

Sistem pencatatan otomatis seperti digunakan oleh kebanyakan perusahaan justru akan menimbulkan lebih banyak "data kotor". Jika tidak ditangani dengan baik, "data kotor" ini dapat menghentikan kinerja bisnis, bahkan dapat menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan.

Banyak tools analisis data

Kemajuan teknologi di masa depan juga akan melahirkan banyak sekali fitur pengolahan data dan pengembangan aplikasi dengan lebih mudah.

Secanggih apa pun fitur masa depan yang ditawarkan, jika tidak dapat mencerna data dengan tepat, tidak akan dapat berguna untuk dapat meningkatkan performa bisnis.

Yang harus diketahui adalah, untuk dapat mengolah data tersebut, tools yang wajib dipahami adalah pemrograman R dan Python.

Big data dan masalah privasi

Sebuah lembaga survei dari New York mengungkapkan bahwa pada tahun 2018, setidaknya terdapat 50 persen pelanggaran etika bisnis terkait dengan data.

Halaman Selanjutnya
Halaman:

Video rekomendasi
Video lainnya


Video Pilihan Video Lainnya >

Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com