Masyarakat Alaska sebenarnya telah berkali-kali melihat jejak daun tropis di bebatuan dan tunggul sequoia yang menunjukkan ekosistem prasejarah yang kaya ada di sini.
Sayangnya, sampai sekarang, tidak ada yang menemukan sisa-sisa fosil mamalia yang berkeliaran di hutan yang hangat jutaan tahun yang lalu.
"Ini penemuan yang sangat langka - setidaknya kami pikir itu," kata Druckenmiller.
"Setiap hari bisa Natal: Kamu tidak pernah tahu - tidak, itu sedikit lebih langka daripada Natal."
Fosil ini sekarang berada di Museum Sejarah Alam Amerika. Druckenmiller menyerahkan rahang itu pada spesialis yang akan membersihkan spesimen dan mengekspos lebih banyak fitur tapir.
"Ini bisa menjadi spesies baru," kata Druckenmiller.
Adapun pencarian terbaru dari pantai tapir dengan para ahli lainnya, Druckenmiller dan rekan-rekannya tidak menemukan bagian lagi.
Namun Janet Klein berjanji untuk mencari hamparan pantai itu setidaknya setiap enam minggu.
"Mungkin suatu hari kita akan beruntung dan menemukan lebih banyak lagi," kata Druckenmiller.
"Banyak temuan utama dalam paleontologi tidak dibuat oleh ahli paleontologi," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.