"Hasilnya juga menunjukkan bahwa faktor yang terkait dengan setiap gejala pramenstruasi adalah kompleks, menunjukkan mekanisme yang berpotensi berbeda untuk penyebab dari beberapa gejala ... Peradangan mungkin memainkan peran mekanistik di sebagian besar PMS, meskipun studi longitudinal lebih lanjut dari hubungan ini diperlukan," tim itu menulis.
Sekitar 80 persen perempuan melaporkan mereka mengalami PMS. Tapi, belum ada penelitian yang dilakukan terkait penyebabnya atau pilihan pengobatan potensial.
"(Kami) merekomendasikan kepada wanita untuk menghindari perilaku yang terkait dengan peradangan dapat membantu untuk pencegahan, dan agen anti-inflamasi mungkin berguna untuk perawatan gejala-gejala ini," tegas tim tersebut.
Di tahun yang sama, profesor kesehatan reproduksi di University College Londong John Guilebaud mengatakan, rasa nyeri haid atau PMS bisa sama buruk dengan serangan jantung.
Guilebaud juga menambahkan, hal ini terabaikan karena pria tidak merasakannnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.