3. Perubahan Ekosistem
Dengan keadaan dan cuaca yang kering, ekosistem akan mulai beradaptasi untuk tumbuh.
"Tanaman dengan kelembapan tinggi menghilang, digantikan lebih banyak tanaman mudah terbakar yang bisa bertahan terhadap kondisi kering, seperti rosemary, lavender, dan thyme," kata Vennetier.
"Perubahan itu terjadi cukup cepat," sambungnya.
4. Tanaman "Haus"
Dengan lebih sedikit hujan yang turun, pohon dan semak yang memiliki kandungan air akan mengirimkannya ke akar yang lebih dalam. Hal itu dilakukan tanaman agar akar bisa mengisap setiap tetes air untuk menyuburkan daun dan duri.
Artinya, uap air di Bumi yang bisa membantu memperlambat api menyapu hutan tidak ada lagi.
5. Musim Panas Panjang
Di zona iklim belahan bumi utara, musim kebakaran secara historis lebih pendek. Biasanya hanya berkisar pada bulan Juli dan Agustus, di sebagian besar tempat.
"Hari ini, periode rentan terhadap kebakaran hutan telah diperpanjang dari Juni hingga Oktober," kata ilmuwan IRSTEA Thomas Curt, mengacu pada cekungan Mediterania.
Di California, yang baru-baru ini muncul dari kekeringan lima tahun, beberapa ahli mengatakan tidak ada musim lagi — kebakaran bisa terjadi sepanjang tahun.
Baca juga: 9 Wilayah Berpotensi Terjadi Kebakaran Hutan, Ini Imbauan BMKG
6. Banyak Petir
"Semakin hangat, semakin banyak petir yang terjadi," kata Mike Flannigan, profesor di Universitas Alberta, Kanada.
"Terutama di daerah utara, itu berarti lebih banyak kebakaran," sambung direktur Kemitraan Barat untuk Ilmu Api Liar itu.
7. Aliran Udara Lemah