KOMPAS.com — Sebagai salah satu peradaban paling maju di zamannya, suku Maya meninggalkan teka-teki terkait kepunahannya.
Namun, sebuah penelitian terbaru mengungkap petunjuk baru tentang musnahnya penduduk Semenanjung Yucatan, Meksiko, itu.
Petunjuk baru tersebut didapatkan para peneliti dari sebuah danau kuno di wilayah tersebut.
Sebenarnya, ini bukan kali pertama peneliti mencetuskan teori tentang musnahnya bangsa Maya Kuno.
Sebelumnya, keruntuhan bangsa tersebut telah dikaitkan dengan penggundulan hutan, kelebihan penduduk, dan kekeringan ekstrem.
Kini, petunjuk baru ini fokus untuk menyelidiki betapa ekstremnya kekeringan yang terjadi pada masa itu.
Mereka kemudian menganalisis sedimen di bawah Danau Chichancanab di Semenanjung Yucatan.
Hasilnya, mereka menemukan penurunan presipitasi tahunan sebanyak 50 persen selama lebih dari 100 tahun. Tepatnya dari tahun 800 hingga 1.000 Masehi.
Bahkan, dalam tahun-tahun tertentu tercatat penurunan sebanyak 70 persen.
Penelitian yang diterbitkan dalam Science Thursday ini adalah yang pertama mengukur curah hujan, kelembapan relatif, dan penguapan pada waktu itu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.