Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerawat tak Kunjung Sembuh? Mungkin Jamur Ini Sebabnya

Kompas.com - 31/07/2018, 19:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jika Anda memiliki jerawat yang tak kunjung membaik, berwarna merah dan terkadang gatal, mungkin ini waktunya Anda mulai memberikan perhatian lebih.

Apalagi, jika jerawat tersebut terlihat berbeda dengan yang lainnya dari waktu ke waktu. Bisa jadi, jerawat yang Anda alami adalah jerawat jamur atau fungal acne.

Fungal acne atau Malassezia (Pityrosporum) folliculitis merupakan jenis jerawat yang sering salah didiagnosis sebagai jerawat biasa (disebabkan oleh bakteri).

Penanganan yang kurang tepat (karena salah diagnosis) sering membuat jerawat ini tidak sembuh, malah membuat infeksi lebih buruk.

Untuk diketahui, sebenarnya secara alami, jamur tersebut ditemukan pada kulit banyak hewan, termasuk manusia.

Namun, Malassezia kadang-kadang akan membentuk benjolan kecil dan menimbulkan jerawat di dada, lengan, punggung atau wajah.

Baca juga: Jangan Ditiru! Ini Akibatnya bila Bersihkan Jerawat Pakai Pisau Kayu

"Kulit kita seperti cawan petri raksasa," ujar Adam Friedman, dermatolog di George Washington University School of Medicine dikutip dari Science Alert, Jumat (27/07/2018).

"Kedengarannya menjijikan tetapi ada lebih dari 500 spesies bakteri, tidak termasuk virus atau jamur (di kulit kita). Mereka seperti lapisan perlindungan tambahan yang melawan patogen potensial. Mereka memeriksa semuanya, tetapi jika terganggu keseimbangannya, hal-hal lain bisa terjadi," sambungnya.

Segera setelah jamur tersebut menemukan tempat untuk bersarang, mereka akan menancapkan folikel, menikmati minyak di kulit, dan terus bereplikasi.

Jamur ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1969. Pada 1973, jamur ini ditetapkan sebagai penyakit tersendiri. Meski begitu, jerawat jamur ini relatif tidak dikenal jika dibandingkan dengan jerawat bakteri.

"Sering salah diagnosis, mudah dilewatkan dan dengan demikian kemungkinan tidak terdiagnosis," jelas Richard M.Rubenstein dan Sarah A. Malerich dalam makalahnya di tahun 2014.

"Jerawat jenis ini umumnya ditemukan pada orang yang tinggal ditempat-tempat dengan iklim panas dan lembap. Mereka yang terkena jerawat ini biasanya juga berkeringat lebih dan sering terjadi pada laki-laki," imbuhnya.

Jika Anda curiga sedang terserang jerawat jamur ini, segera mungkin datang ke dokter untuk memastikan kasus tersebut.

Baca juga: Riset Ungkap Vitamin B12 Picu Munculnya Jerawat

Sebab, jerawat jamur punya pengobatan yang berbeda. Jika tidak ditangani dan salah diagnosis, bisa jadi jamur ini akan membuat infeksi menjadi lebih buruk dan bertahan selama bertahun-tahun.

"Malassezia folikulitis dapat bertahan selama bertahun-tahun jika salah didiagnosis," tulis makalah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau