"Kita bergantung pada lautan untuk menyuplai protein yang terus bertambah dan hewan laut membutuhkan laut yang belum terkontaminasi dalam ukuran yang besar untuk memulihkan populasi mereka," tambah Jones.
Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa area laut terisolasi ini memiliki keanekaragaman hayati yang jauh lebih besar. Laut terisolasi memiliki variasi spesies yang lebih luas, termasuk spesies langka, serta kombinasi spesies yang unik.
"Campuran spesies yang ditemukan di daerah-daerah ini unik, ada yang termasuk predator atas dan spesies yang lain. Sementara di daerah laut non terisolasi biasanya predator atas menghilang," jelas Jones.
Nasib laut perawan ini pada akhirnya akan tergantung pada pada tindakan kita di kemudian hari.
Peneliti pun menghimbau agar negara-negara yang memiliki wilayah laut terisolasi segera mengidentifikasinya sebagai kawasan yang terlindung. Jadi, ada penegakan hukum untuk penangkapan ikan yang lebih baik dan aktivitas lain yang berpotensi menganggu kealamian laut.
"Masih ada waktu dan saya memiliki harapan untuk lautan, 13 persen mungkin tak terlalu luas tetapi area itu masih relatif alami," tutur Ben Halpern, peneliti sekaligus profesor di bidang biologi kelautan University of California at Santa Barbara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.