Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahan Murah Ini Bisa Bikin Baterai Lebih Cepat Penuh

Kompas.com - 27/07/2018, 18:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Berapa lama waktu yang Anda habiskan untuk mengisi baterai smartphone dari nol hingga penuh? Mungkin satu jam atau lebih, bukan?

Namun kini, mengisi baterai mungkin akan lebih singkat. Pasalnya, sekelompok peneliti dari Inggris baru saja mengidentifikasi materi yang bisa membantu mengisi ulang baterai dengan lebih cepat.

Bahkan, materi ini bisa membuat Anda mengisi penuh baterai hanya dalam hitungan menit.

Bahan tersebut adalah niobium tungsten oksida. Materi ini membuat ion lithium dapat bergerak dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Artinya, ia membuat pengisian baterai jauh lebih cepat.

Sebagai informasi, kecepatan pengisian baterai bergantung pada tingkat kecepatan gerak dari partikel bermuatan positif (ion lithium) menuju elektroda bermuatan negatif.

Sayangnya, saat ini, yang membatasi kecepatan pengisian baterai adalah materi yang dilalui ion lithium yaitu keramik.

"Kami selalu mencari bahan untuk kinerja baterai tingkat tinggi, yang akan menghasilkan muatan yang jauh lebih cepat dan juga bisa memberikan output daya tinggi," ujar Kent Griffith, penulis utama penelitian ini dikutip dari Newsweek, Rabu (25/07/2018).

Salah satu solusi potensialnya adalah membuat struktur yang lebih kecil. Dengan kata lain harus membuat baterai dengan nanopartikel.

Tetapi, membuat materi berukuran nano justru lebih mahal dan sulit.

"Sangat sulit untuk membuat baterai praktis dengan nanopartikel. Anda mendapatkan lebih banyak reaksi kimia yang tidak diinginkan dengan elektrolit, sehingga baterai tidak bertahan lama. Plus, itu mahal untuk dibuat," kata Griffith.

Baca juga: Takut Gemuk? Hindari Charge Baterai Ponsel di Kamar

Untuk itu, para ilmuwan Inggris mencari solusi lain. Mereka kemudian menemukan niobium tungsten oksida yang punya ukuran partikel lebih besar.

"Niobium tungsten oksida pada dasarnya berbeda," ungkap Griffith yang merupakan peneliti postdoctoral di University of Cambridge itu dikutip dari The Guardian, Rabu (25/07/2018).

Niobium tungsten oksida sendiri pertama kali ditemukan tahun 1965. Bahan ini memiliki struktur yang kaku dan terbuka.

Selain itu, ukuran partikelnya lebih besar dibanding bahan lain yang digunakan dalam baterai.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau