Meskipun hanya kakap putih yang digunakan dalam penelitian ini, proses yang terlibat dalam penciuman merupakan hal umum untuk banyak spesies akuatik.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Climate Change ini juga menambah bukti bahaya peningkatan asam air laut terhadap kehidupan di dalamnya.
Tak hanya merusak sistem penciuman ikan, penelitian sebelumnya juga menunjukkan bahwa karbon dioksida juga merusak sistem saraf dan otak ikan.
"Belum diketahui seberapa cepat ikan akan bisa mengatasi masalah-masalah ini ketika karbon dioksida meningkat di masa depan," kata Profesor Rod Wilson dari University of Exeter.
"Namun, harus mengatasi dua masalah sekaligus akibat karbon dioksida bisa mengurangi kemampuan mereka untuk beradaptasi atau penerimaan mereka lebih lama," sambungnya.
Baca juga: Perubahan Iklim Bikin Laba-laba Ini Tumbuh 2 Kali Lebih Besar
Selain pada kakap putih, penelitian lain juga membuktikan peningkatan keasaman air laut juga mempengaruhi ikan badut.
Air laut yang lebih asam membuat ikan badut tidak dapat mendengar ketika ada pemangsa yang mendekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.