KOMPAS.com - Pernahkah Anda bertanya mengapa hampir tidak ada robot berwarna coklat atau hitam?
Beberapa peneliti dari Monash University di Melbourne dan Canterbury University di Selandia Baru ternyata juga tertarik dengan pertanyaan ini. Itu karena mereka menemukan, kebanyakan robot berwarna putih.
Kesulitan menemukan warna robot lain itu mengarahkan mereka untuk menyelidiki apakah manusia memandang robot dengan kacamata ras, dan apakah hal ini mengubah perilaku mereka terhadap robot.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa manusia membawa bias rasial mereka ke robot.
Prasangka rasial
"Jika Anda bertanya kepada siapapun, 'Apakah Anda rasis?’ tentu saja mereka akan mengatakan tidak," kata Dr Christoph Bartneck, salah satu penulis penelitian dan seorang profesor di Laboratorium Teknologi Human Interface di University of Canterbury, Selandia Baru.
Sebaliknya, para peneliti mengadaptasi alat penelitian yang disebut paradigma "prasangka atau bias rasial".
Di sini para peserta diminta untuk memainkan peran seorang petugas polisi.
Mereka kemudian diperlihatkan foto beberapa orang. Selanjutnya, mereka harus memutuskan apakah akan menembak orang itu atau tidak.
Para peserta diperlihatkan gambar orang-orang yang berkulit putih atau hitam, bersenjata atau tidak bersenjata.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.