Dalam studi ini, peserta juga diperlihatkan robot dengan dua warna "kulit".
"Apa yang kami amati adalah bahwa bias yang sama persis yang diamati pada manusia juga bisa diamati pada robot," sebut Profesor Bartneck.
"Orang-orang mengubah perilaku mereka terhadap robot coklat dibandingkan dengan robot putih."
Baca juga: Akhirnya, Ada Robot yang Bisa Merakit Kursi IKEA Anda
Profesor Bartneck mengatakan, ras peserta tidak menentukan keputusan mereka.
"Prasangka rasial itu ada; itu ada untuk manusia; tetapi juga ada untuk robot."
Pembuat Robot
Profesor Bartneck berpendapat bahwa robot harus menyerupai populasi yang mereka layani.
"Jika Anda memiliki masyarakat yang beragam seperti masyarakat di Australia atau Selandia Baru atau bahkan di AS, tetapi semua robot itu putih - itu akan sangat aneh, bukan?," tanyanya.
"Tidak ada alasan khusus mengapa semuanya harus putih.”
"Dan dengan memperkenalkan bias kulit putih yang sangat kuat ini ke dalam desain robot, ini mungkin memiliki beberapa efek negatif yang sebenarnya tidak kita inginkan."
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.