Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto: Detik-detik Dibukanya Peti Mati Hitam dari Zaman Firaun

Kompas.com - 24/07/2018, 20:09 WIB
Shierine Wangsa Wibawa

Penulis

KOMPAS.com – Sarkofagus atau peti mati hitam berusia 2.000 tahun yang ditemukan di Iskandariyah, Mesir, akhirnya telah dibuka. Sejauh ini, para ahli dan anggota tim yang membukanya belum terkena kutukan kuno seperti yang dirumorkan.

Berikut adalah detik-detik menegangkan tersebut dalam foto:

Peti mati dengan berat 27 ton ini sempat dikira menyimpan jasad Iskandar Agung. Pasalnya, penanggalan menunjukkan bahwa peti mati berasal dari tahun 323 SM atau periode Ptolemaic awal yang dimulai setelah kematian Iskandar Agung.Mohamed Abd El Ghany Peti mati dengan berat 27 ton ini sempat dikira menyimpan jasad Iskandar Agung. Pasalnya, penanggalan menunjukkan bahwa peti mati berasal dari tahun 323 SM atau periode Ptolemaic awal yang dimulai setelah kematian Iskandar Agung.

Peti mati dengan berat 27 ton ini sempat dikira menyimpan jasad Iskandar Agung. Pasalnya, penanggalan menunjukkan bahwa peti mati berasal dari tahun 323 SM atau periode Ptolemaic awal yang dimulai setelah kematian Iskandar Agung.

Banyak orang menolak peti mati itu dibuka karena rumor di tabloid yang menyatakan bahwa siapa pun yang membukanya akan terkena kutukan kuno.Mohamed Abd El Ghany Banyak orang menolak peti mati itu dibuka karena rumor di tabloid yang menyatakan bahwa siapa pun yang membukanya akan terkena kutukan kuno.

Banyak orang menolak peti mati itu dibuka karena rumor di tabloid yang menyatakan bahwa siapa pun yang membukanya akan terkena kutukan kuno.

Ketika para arkeolog mencoba membukanya, mereka terkejut akan bau menyengat yang keluar dari peti mati.Mohamed Abd El Ghany Ketika para arkeolog mencoba membukanya, mereka terkejut akan bau menyengat yang keluar dari peti mati.

Ketika para arkeolog mencoba membukanya, mereka terkejut akan bau menyengat yang keluar dari peti mati.

Baca juga: Peti Mati Misterius dari Zaman Firaun yang Bikin Heboh Akhirnya Dibuka

Bau itu rupanya bukan bau kutukan kuno, tetapi air selokan yang menyusup masuk ke dalam peti mati.Mohamed Abd El Ghany Bau itu rupanya bukan bau kutukan kuno, tetapi air selokan yang menyusup masuk ke dalam peti mati.

Bau itu rupanya bukan bau kutukan kuno, tetapi air selokan yang menyusup masuk ke dalam peti mati.

Para arkeolog juga tidak menemukan jasad Iskandar Agung, tetapi tiga tulang belulang yang tampaknya adalah tentara. Salah satunya mengalami keretakan di kepala.Mohamed Abd El Ghany Para arkeolog juga tidak menemukan jasad Iskandar Agung, tetapi tiga tulang belulang yang tampaknya adalah tentara. Salah satunya mengalami keretakan di kepala.

Para arkeolog juga tidak menemukan jasad Iskandar Agung, tetapi tiga tulang belulang yang tampaknya adalah tentara. Salah satunya mengalami keretakan di kepala.

Usai peti mati itu dibuka dan di hadapan para reporter, arkeolog dan sekretaris jenderal dari Kementerian Purbakala Mesir Mostafa Waziri mengatakan, saya adalah orang pertama yang memasukkan seluruh kepalaku ke dalam sarkofagus dan kini saya berdiri di hadapan Anda semua... Saya baik-baik saja.Mohamed Abd El Ghany Usai peti mati itu dibuka dan di hadapan para reporter, arkeolog dan sekretaris jenderal dari Kementerian Purbakala Mesir Mostafa Waziri mengatakan, saya adalah orang pertama yang memasukkan seluruh kepalaku ke dalam sarkofagus dan kini saya berdiri di hadapan Anda semua... Saya baik-baik saja.

Usai peti mati itu dibuka dan di hadapan para reporter, arkeolog dan sekretaris jenderal dari Kementerian Purbakala Mesir Mostafa Waziri mengatakan, saya adalah orang pertama yang memasukkan seluruh kepalaku ke dalam sarkofagus dan kini saya berdiri di hadapan Anda semua... Saya baik-baik saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau