Temuan ini juga mendapatkan berbagai tanggapan dari para arkeolog lain. Salah satunya adalah Profesor Dorian Fuller, ahli sereal prasejarah terkemuka di Institute of Archaeology.
"Penemuan ini menunjukkan bahwa makanan menjadi sesuatu yang lebih bernilai lebih dari sekedar kalori," ungkap Prof Fuller dikutip dari The Independent, Selasa (17/07/2018).
"Ini menunjukkan bahwa orang-orang dari 14.00 tahun lalu telah menginsumsi makanan untuk alasan sosial, budaya, dan ideologi potensial," sambungnya.
Temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences ini juga disebut menunjukkan, pembuatan roti mungkin pada akhirnya membantu memotivasi orang untuk mulai membudidayakan sereal.
Dengan kata lain, ini mengarah pada kelahiran budaya pertanian.
Baca juga: Cegah Kanker, Jangan Panggang Roti Terlalu Matang
Sebenarnya ini berlawanan dengan hipotesis akademisi sebelumnya yang menyebut buadaya pertanian yang membawa pada penemuan roti.
"Produksi masakan berbasis roti adalah salah satu motivasi di balik orang yang mengembangkan pertanian di Timur Tengah. Dari sana, pertanian dan roti menyebar ke Eropa dan Afrika Utara," tutur Prof Fuller.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.