Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penemuan yang Mengubah Dunia: Obor Pesta Olahraga, dari Mitos Yunani

Kompas.com - 19/07/2018, 20:33 WIB
Resa Eka Ayu Sartika

Penulis

KOMPAS.com - Kamis (19/07/2018) kirab obor Asian Games 2018 dimulai. Pembawa obor dilakukan secara estafet, termasuk Menteri Luar Negeri Retno Lestari Marsudi sebagai pembawa obor pertama kali.

Kirab ini disambut antusias oleh masyarakat di wilayah yang dilalui. Hal ini terlihat dari warga yang berbondong-bondong menuju lokasi yang dilalui obor Asian Games 2018.

Mengarak obor dalam pesta olahraga bukan kali ini saja dilakukan. Hal ini juga dilakukan untuk perhelatan olimpiade.

Namun, tahukah Anda, torch relay atau kirab obor telah dilakukan jauh lebih lama?

Mitologi Yunani

Kirab obor telah ada sejak zaman Yunani kuno. Kegiatan ini berhubungan dengan pemujaan mereka terhadap api dan kekuatan.

Menurut mitologi Yunani, api diberikan oleh dewa Promotheus setelah ia mencurinya dari Zeus.

Untuk merayakan pemberian api ini, orang Yunani kuno mengadakan lomba estafet. Tapi yang digunakan bukan tongkat seperti sekarang, melainkan obor yang menyala.

Selanjutnya, mereka mengadakan olimpiade pertama sekitar tahun 776 sebelum masehi (SM). Perhelatan tersebut dilakukan setiap empat tahun di Olympia sebagai bentuk penghormatan terhadap Zeus dan dewa-dewa lain.

Olimpiade awal ini juga menandai periode damai orang Yunani yang suka berperang. Untuk membuka perhelatan akbar tersebut, mereka akan memilih pelari yang disebut "pewaris perdamaian".

Baca juga: Seperti di Kawah Ijen, Api Biru Juga Muncul di Gunung Kilauea Hawaii

Pelari pertama akan membawa api dari kuil Hera di kota Olympia ke kaki monumen tempat jantung Baron de Coubertin, pendiri gerakan Olimpiade modern, dikebumikan.

Selanjutnya, secara estafet, para pelari akan melakukan perjalanan ke seluruh wilayah negara tersebut dengan membawa obor api tersebut.

Obor Api Olimpiade Pertama

Obor Olimpiade modern pertama dinyalakan pada 1928 di Amsterdam. Api di obor yang telah dinyalakan dijaga agar tetap menyala sepanjang perhelatan olahraga tersebut.

Cahaya nyala api ini kemudian menjadi upacara wajib dalam setiap pembukaan Olimpiade.

Kirab Obor Pertama

Tak hanya menyalakan obor, Dr Carl Diem dari Jerman terinspirasi untuk mengarak obor Olimpiade. Dia terinspirasi oleh gambar-gambar Yunani Kuno dan tulisan Plutarch.

Kirab obor pertama dilakukan dalam upacara pembukaan Olimpiade 1936 di Berlin. Saat itu, apinya didatangkan langsung dari Olympia, Yunani.

Sedang pelari pertama dalam arak-arakan tersebut adalah Konstantin Kondylis, seorang pemuda Yunani.

Nyala api dalam obor sejak saat itu diartikan sebagai perlambang dari semangat, pengetahuan, dan kehidupan. Sedang penyerahan api disebut mengekspresikan simbolis dari generasi ke generasi.

Pesta Olahraga

Selanjutnya, kirab dan penggunaan obor ini ditiru dalam berbagai pesta olahraga seperti Asian Games dan Paralympics.

Saat ini, Indonesia sedang melakukan kirab obor Asian Games 2018. Api yang digunakan dalam obor tersebut berasal dari New delhi, India dan Mrapen, Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Video Pilihan Video Lainnya >

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpopuler

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau